Tak butuh waktu lama setelah pertemuannya dengan Jokowi, pelantun lagu Mantan Terindah itu membalas mention Sutopo, bahkan mengirim pesan melalui Twitter.
Selanjutnya, Raisa dan Sutopo juga sempat berbicara melalui panggilan video.
Momen itu disaksikan oleh ratusan awak media di kantor BNPB, selepas konferensi pers.
4. Divonis mengidap kanker paru-paru stadium 4B
Sutopo mengaku kerap batuk.
Ia memilih mengonsumsi obat pasaran untuk menyembuhkan batuknya tersebut.
Namun, lama-kelamaan ia batuk dengan durasi sembuh yang cukup lama.
Akhirnya, Sutopo memutuskan untuk memeriksa kesehatannya ke dokter spesialis jantung pada akhir 2017.
Kala itu, ia dinyatakan sehat dan terbebas dari penyakit.
Dokter hanya mengatakan bahwa asam lambungnya tinggi.
Pada Januari 2018, Sutopo kembali berinisiatif mengecek kesehatan ke dokter spesialis paru-paru.
Dari situlah ia tahu kanker telah bersarang di tubuhnya.
Ia divonis kanker paru-paru stadium 4B pada 17 Januari 2018.
“Kaget saya. Kanker? Aduh gimana ini. Saya pulang ke rumah, enggak bilang sama anak istri saya,” kata Sutopo kepada Kompas.com, Kamis (4/10/2018).
Tak merasa yakin dengan vonis dokter, Sutopo berusaha mencari opini dokter lainnya terkait kesehatannya.
Ia pun mengecek kesehatannya di Malaysia.
Hasilnya sama, dokter memvonis Sutopo mengidap kanker paru-paru stadium 4B.
5. Berobat ke Guangzhou, China Saat divonis mengidap kanker paru-paru, Sutopo pernah berpikir untuk menyerah dan melepas jabatan kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB. Namun, ia sadar bahwa masyarakat membutuhkan dirinya.
5. Berobat ke Guangzhou, China
Saat divonis mengidap kanker paru-paru, Sutopo pernah berpikir untuk menyerah dan melepas jabatan kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB.
Namun, ia sadar bahwa masyarakat membutuhkan dirinya.
Ia pun mencoba untuk ikhlas dengan bekerja dan menghadapi penyakitnya.
“Awalnya saya berpikir, kenapa harus saya (yang sakit). Tapi ya sudah, saya nikmati aja. Ya sudah saya ikhlas. Kan ini perjalanan hidup. Bapak saya selalu menasihati saya, orang itu hidup tidak selamanya lurus seperti yang kita harapkan, ada kalanya kita terperosok ke jurang ke lembah, ya sudah diterima,” kata Sutopo.
Sutopo mulai rutin menjalani pengobatan. Ia menjadi pasien di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta.
Sutopo melakukan kemoterapi tiga minggu sekali.
Beberapa treatment pun sudah dilakukan untuk penanganan penyakitnya. Setiap hari, ia harus minum bermacam-macam obat
Tak jarang, Sutopo juga merasa jenuh atas perawatan penyakitnya. Kematian juga kerap membayangi dirinya.
Namun, doa dari masyarakat dan kebutuhan masyarakat akan dirinya selalu jadi penyemangat.
“Makna hidup itu bukan ditentukan panjang pendeknya usia, tapi seberapa besarnya kita bermanfaat buat sesama,” kata Sutopo. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk bertolak ke Guangzhou, China untuk berobat penyakit kanker paru selama sebulan.
Kabar tersebut ia sampaikan melalui akun Instagram miliknya, @sutopopurwo pada Sabtu (15/06/2019).
"Hari ini saya ke Guangzou untuk berobat dari kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ tubuh. Kondisinya sangat menyakitkan sekali," kata Sutopo di akun Instagram.