Find Us On Social Media :

Percaya Ada Kutukan Usai 8 Anggota Keluarga Meninggal Satu per Satu, Pasutri di Pekalongan Pilih Menetap di Tengah Hutan

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Minggu, 14 Juli 2019 | 19:02 WIB

Pasutri asal Pekalongan ini tinggal di tengah hutan.

Menurutnya, ayah Semi bernama Dakup yang menderita kusta bahkan beberapa jarinya terputus karena penyakit itu.

"Waktu itu sekitar tahun 1984 saya datang ke rumah milih ayah Semi. Dia selalu mengeluh akan penyakitnya," cerita Jedot.

Baca Juga: Harapkan Pintu Maaf dan Damai Demi Anak Fairuz A Rafiq dan Galih Ginanjar, Barbie Kumalasari Justru Dibalas Komentar Pedas oleh Warganet

"Selain terkena kusta, ayah Semi juga menceritakan bahwa keluarganya terkena kutukan. Maka dari itu ia menetap di tengah hutan," tutur Jedot.

Setelah melakukan kunjungan pertama ke rumah keluarga Semi, Jedot rutin berkunjung karena prihatin melihat kondisi keluarga tersebut.

"Saya rutin berkunjung setelah melihat kondisi keluarga tersebut. Bahkan hingga Dakup meninggal saya masih berkunjung," kata Jedot.

Baca Juga: Sampai Buat Air Matanya Menetes, Roy Marten Emosional Disinggung Gempi dan Gading Marten: Dia Baru Bermasalah!

"Kini kondisinya sudah lumayan baik karena air dan listrik sudah masuk walau lokasi tempat tinggalnya berada di tengah hutan. Kini ada delapan rumah ABG dibangun di sekitar rumah Semi," tambahnya. (*)