Sebelumnya, AJ dan Dt yang hendak menonton pertandingan sepakbola di Sleman, Yogyakarta itu mampir ke wilayah Kecamatan Randublatung karena dipanggil oleh seorang teman mereka, Senin (8/7/2019).
Saat itu, AJ dan DT berboncengan mengendarai motor matic milik Aj.
Perkembangannya, mereka pesta miras di wilayah Kecamatan Randublatung hingga petaka itu pun datang.
"Kami disuruh teman ke sana, katanya mau ditato. Tapi sampai sana tintanya habis. Sampai akhirnya diajak mabuk. Pesta miras berpindah-pindah dan terakhir pindah ke sawah saat dini hari," terang AJ saat dimintai keterangan, Sabtu (15/7/2019).
"Setelah teler, DT dihajar beberapa orang itu hingga tewas di sawah. Lama sekali proses menghajarnya. Saya hanya dengan teriakan minta ampun. Saat itu saya disuruh ikut mukuli tapi tak mau. Karena ketakutan, muka kututupi pakai kaos," imbuhnya.
Baca Juga: Hacker Ambil Alih Akun Medsos Pelaku Pengeroyokan Audrey, Minta Pelaku Dihukum Berat
Menjelang pagi, mereka kemudian berpindah tempat supaya tidak mencurigakan.
Jasad DT diapit mengendarai motor oleh dua orang pengeroyokan dan yang lain mengikuti.
Jasad DT kemudian diletakkan di kursi sebuah warung kosong.
"Kemudian ada yang beli nasi bungkus. Setelah nasi datang, saya juga disuruh makan. Jadi kami makan di samping jasad DT. Selanjutnya jasad DT diapit oleh dua orang menuju hutan mengendarai motor saya," kata AJ.
"Setelah itu, saya diajak ke rumah salah satu pengeroyok DT. Di sana mereka mengobrol. Saya sempat tiduran, kemudian saya pulang ke Blora. Saya baru pertama kali main ke sana dan hanya ada dua orang yang ku kenal," ungkapnya.