GridPop.ID - Mayat perempuan dengan kondisi nyaris tanpa telanjang ditemukan di daerah Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).
Diketahui, almarhumah merupakan calon mahasiswi yang akan melanjutkan pendidikan jenjang S1.
Dari hasil otopsi, jenazah tersebut diduga jadi korban tindak kekerasan.
Melansir dari Kompas.com, Selasa (23/7/2019), jenazah US (22), perempuan yang ditemukan tanpa busana, akhirnya diotopsi di RSUD R Syamsudin, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019) malam.
Otopsi berlangsung sekitar tiga jam sejak pukul 19.30 WIB hingga 22.30 WIB.
Hasil otopsi, dokter forensik RSUD R Syamsudin Sukabumi Nurul Aida Fatia menjelaskan, kematian korban diperkirakan sekitar 12 hingga 18 jam sebelum diotopsi.
Perkiraan waktu itu ditarik mundur terhitung sejak dimulainya otopsi, bukan waktu ditemukan pertama kali.
"Hasil pemeriksaan luar ditemukan beberapa luka memar dan lecet, terutama di wajah dan tangan. Kalau luka memar dan luka lecet pasti akibat kekerasan tumpul," kata Aida kepada wartawan usai otopsi, Senin malam.
Menurutnya, kekerasan benda tumpul yang ada di wajah dan sekitar rahang itu terkesan pada saat pemeriksaan, jenazah itu kekurangan oksigen.
Baca Juga: Pembunuhan Keji di Sukabumi, Pelaku Keluar Rumah Korban Tenteng Golok Berlumuran Darah
Namun, dia mengatakan tidak mengetahui ada tindakan pembekapan atau tidak.
Aida juga menuturkan hasil pemeriksaan di sekitar alat kelamin korban sejak dari tempat kejadian perkara (TKP) sudah ditemukan banyak darah.
Namun, darahnya terkesan darah menstruasi.
Pihaknya sudah mengirimkan sampel ke laboratorium untuk pembuktiannya. Pemeriksaan laboratorium masih di rumah sakit, sekitar 2 x 24 jam.
"Tapi nanti menunggu hasil laboratorium, untuk mengetahui darah itu darah menstruasi atau bukan. Kemudian adakah kecurigaan persetubuhan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Polres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya masih terus mendalami dan menyelidiki perkara mayat yang ditemukan tidak wajar.
Dari hasil otopsi, jenazah diduga korban tindak kekerasan dan pihaknya masih mendalami dan menyelidiki perkaranya.
"Hasil otopsi sudah diketahui, sekarang kami masih mencari pelakunya," jawab Susatyo dengan singkat saat dikonfirmasi Kompas.com di halaman Polres Sukabumi Kota, Selasa (23/7/2019).
Diberitakan sebelumnya, sosok mayat perempuan ditemukan di pinggir jalan di Kampung Bungbulang, Jalan Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum,Sukabumi, Jawa Barat, Senin (22/7/2019).
Mayat tanpa identitas itu ditemukan pertama kali oleh seorang warga sekitar pukul 06.30 WIB.
Saat itu, warga yang hendak menuju sawah melihat jenazah korban dalam keadaan nyaris telanjang.
Penemuan jasad perempuan tersebut langsung dilaporkan ke Ketua RT setempat.
Setelah dicek bersama sejumlah warga lainnya, penemuan mayat dilaporkan ke Polsek Cibeureum.
Jenazah perempuan itu berinisial AUS (22), warga Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur Kota, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Almarhumah merupakan alumni D3 di Institut Pertanian Bogor (IPB) angkatan 2015-2018. Informasinya saat ini sedang proses melanjutkan pendidikan jenjang S1 IPB.
Selain itu, almarhumah juga merupakan karyawan sebuah pabrik sepatu di Cianjur.
Baca Juga: Jadi Target Pembunuhan, Dua Anggota Kopassus Kawal Moeldoko, Begini Cara Pengamanannya
"Benar, almarhumah ini keponakan saya, dia anak yang sholehah, baik dan cerdas," ungkap paman korban Gunalan di Ruang Instalasi Jenazah RSUD R Syamsudin, Senin petang.
Dia menuturkan, korban sejak Sabtu (20/7/2019) siang berangkat dari Cianjur ke Bogor untuk registrasi melanjutkan kuliah S1 IPB. Minggu (21/7/2019) malam, korban pulang dari Bogor ke Cianjur.
Pada malam itu, korban berkomunikasi dengan ibunya sedang dalam perjalanan pulang ke Cianjur. Namun, keluarga hilang kontak dengan korban pukul 22.00 WIB.
"Sempat ada WA (WhatsApp) ke ibunya dan teman-temannya. Terakhir WA ke ibunya itu bilang telah dapat mobil, cuma masih kosong, takut," tutur dia.
"Terus dari screenshot WA temannya, sudah mau sampai, dekat dikit lagi. Tapi, setelah itu, WA-nya terkirim masuk tidak dibaca," sambung dia.
Ia sejak pagi setelah mendapatkan informasi dari ibu korban langsung melacak perangkat ponsel milik keponakannya.
Diketahui, sembilan jam terakhir keberadaan posisi ponsel korban berada di Sukabuni, sebelum Sukaraja.
Pihak orangtua langsung melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Cianjur. Saat proses laporan itu, ia mendapatkan informasi dari tetangga bila di Sukabumi telah ditemukan sosok mayat perempuan tanpa identitas.
"Saya diantar teman ke Sukabumi untuk mengecek ke rumah sakit. Dan setelah melihat memang benar keponakan saya," ujar Gunalan. (*)