Pemadaman listrik dipicu oleh cuaca hangat yang tidak biasa yang menyebabkan lonjakan permintaan daya.
Dikutip dari Wall Street Journal, permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi karena banyak pembangkit listrik negara itu, termasuk reaktor nuklir, ditutup untuk pemeliharaan setelah musim panas yang menyebabkan permintaan tinggi.
Pasalnya, di beberapa bagian negara tersebut, suhu udara bisa mencapai 33 derajat celcius. Pemadaman listrik memengaruhi lebih dari dua juta rumah tangga selama lima jam, dengan setiap pemadaman listrik berlangsung sekitar 30 menit. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Intip Reaksi Pejabat Dunia saat Mati Listrik, Mohon Maaf hingga Mundur"