Find Us On Social Media :

Hanya Karena Mati Listrik, Beberapa Menteri di Dunia Ini Lakukan Hal-hal Tak Terduga, Ada Apa?

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Senin, 5 Agustus 2019 | 15:14 WIB

ilustrasi pembangkit listrik

GridPop.ID - Pemadaman listrik yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya selama berjam-jam kemarin menimbulkan keresahan, baik dari konsumen maupun jejeran pejabat pemerintahan.

Tak disangka, pemadaman listrik juga terjadi di belahan dunia lain karena biasanya karena kesalahan teknis.

Yang menarik, beberapa pejabat yang negara sempat terjadi pemadaman listrik ini melakukan hal-hal yang tak terduga.

Baca Juga: Sosok Ini Beri Peringatan, Inneke Koesherawati Hengkang dari Dunia Artis Usai Suami Terjerat Skandal Bilik Asmara

Dilansir dari Kompas.com, (5/8/2019), pada hari Minggu kemarin, hampir separuh pulau Jawa mengalami pemadaman listrik selama 8 hingga 18 jam.

Bahkan hari ini, aliran listrik di beberapa daerah belum berjalan secara normal. Pemadaman listrik terjadi di wilayah Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Adapun pemadaman listrik secara serentak hingga malam hari ini terjadi karena sistem di SUTET Ungaran-Pemalang black out.

Baca Juga: Pantau Aktivitas Kekasihnya dari Kolong Tempat Tidur, Wanita Ini Justru Temukan Hal yang Tak Disangka-sangka

Kejadian mati lampu atau blackout secara besar-besaran tidak pertama kalinya terjadi di dunia. Sebelumnya di beberapa negara lain, pemadaman listrik besar-besaran juga pernah terjadi.

Para pejabat yang bertanggung jawab pun memiliki reaksi yang beragam terkait hal tersebut, berikut daftarnya berdasarkan rangkumannya.

1. Menteri Arab Saudi Melakukan Permohonan Maaf

Menteri Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Khaled Al Falih melakukan permohonan maaf secara personal setelah terjadi pemadaman masal secara berjam-jam di kawasan selatan kerajaan tersebut.

Baca Juga: Luapan Amarah Kakak Fairuz A Rafiq Melihat Kelakuan Galih Ginanjar yang Minta Maaf Tapi Ungkit Kebaikannya di Masa Lalu: Sehat Nggak Sih

Kejadian tersebut terjadi pada 2 Juni 2019. Seperti dikutip dari The Nastional, penduduk Arab Saudi pun mengeluhkan pemadaman masal yang memakan waktu hingga 10 jam tersebut.

Al Falih pun melakukan permohonan maaf melalui akun Twitternya secara langsung.

"Saya memohon maaf secara personal kepada seluluh penduduk yang telah terputus listriknya di kawasan selatan kerajaan karena adanya malfungsi teknis," ujar dia.

Baca Juga: Meski Berstatus Saudara Sepupu, Dua Artis Terkenal Ini Ternyata Tak Akur, Ada Apa?

"Saya jamin kepada Anda bahwa rekan-rekan saya di kementerian telah melakukan upaya untuk mengembalikan layanan listrik, di mana cadangan darurat telah diaktivasi," ujar dia.

2. Menteri Ekonomi Taiwan Mengundurkan Diri

Menteri Bidang Perekonomian Taiwan Lee Chih-kung mengundurkan diri setelah terjadi malfungsi pada pembangkit listrik tenaga gas alam mereka 15 Agustus 2017 lalu.

Jutaan rumah tangga mengalami pemadaman listrik di tengah gelombang panas yang tengah melanda negara tersebut.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, 5 Selebriti Papan Atas Ini Ternyata Anak Pejabat, Pekerjaan Orangtuanya Bikin Melongo

Seperti dikutip dari Channel News Asia, Kantor Berita Pusat setempat melaporkan bahwa enam generator di pabrik mengalami error sesaat, memengaruhi pasokan 4 juta kilowatt listrik.

Keteledoran menjadi alasan dari insiden tersebut, yang menyebabkan putusnya pasokan gas alam selama dua menit ke pembangkit listrik, kata Taiwan News.

Pemadaman listrik terjadi di tengah gelombang panas yang melihat suhu maksimum di Taipei mencapai 36 derajat celcius, yang menyebabkan terjadi peningkatan konsumsi listrik.

Baca Juga: Tak Seperti Biasanya, Penampilan Selvi Ananda yang Berbeda Mencuri Perhatian, Jan Ethes Bakal Punya Adik Baru?

Dikutip dari South China Morning Post, sebanyak 668.000 rumah tangga dilaporkan terdampak pemadaman masal yang berjalan selama 4 jam tersebut.

3. Menteri Energi Korea Selatan Mengundurkan Diri

Menteri Energi Korea Selatan mengundurkan diri untuk bertanggung jawab atas pemadaman listrik yang kacau yang membuat sebagian besar negara itu menjadi gelap pada sore hari 15 September 2011 lalu.

Baca Juga: Dulu Dijuluki Hercules Kecil, Sekarang Tubuh Lelaki Ini Berubah Tak Disangka-sangka, Diduga Ini Penyebabnya

Setelah sembilan bulan bertugas, Menteri Ekonomi Pengetahuan Choi Joong-kyung berada di bawah tekanan untuk mundur lantaran pemadaman listrik bergulir yang tidak terjadwal membuat sistem produksi di Negeri Ginseng tersebut terhenti, menjebak orang-orang di lift dan menyebabkan kekacauan di jalan ketika lampu lalu lintas mati mendadak.

Pemadaman listrik dipicu oleh cuaca hangat yang tidak biasa yang menyebabkan lonjakan permintaan daya.

Dikutip dari Wall Street Journal, permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi karena banyak pembangkit listrik negara itu, termasuk reaktor nuklir, ditutup untuk pemeliharaan setelah musim panas yang menyebabkan permintaan tinggi.

Baca Juga: Dulu Gajinya Rp 35 Ribu, Pria Lulusan SMA Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Beromzet Rp 1,2 Triliun hingga Bikin Hotman Paris Tak Percaya: Hah Tampangmu Nggak Ada Tampang Kaya!

Pasalnya, di beberapa bagian negara tersebut, suhu udara bisa mencapai 33 derajat celcius. Pemadaman listrik memengaruhi lebih dari dua juta rumah tangga selama lima jam, dengan setiap pemadaman listrik berlangsung sekitar 30 menit. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Intip Reaksi Pejabat Dunia saat Mati Listrik, Mohon Maaf hingga Mundur"