GridPop.ID - Prostitusi online marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Bukan hanya di kalangan petinggi, prostitusi online juga terjadi dalam lingkup rumah tangga.
Seperti pasangan suami istri di Tuban, Jawa Timur ini, suami tega menjual istrinya sendiri kepada pria hidung belang.
Baca Juga: Hatinya Hancur, Seorang Ibu Temukan Lokasi Prostitusi Ilegal di Tengah Hutan Dekat Sekolah Putrinya
Dilansir dari Tribunnews.com, Nur Hidayat (21) tega menjual istrinya sendiri PR (21) melalui media sosial Twitter.
Pria asal Tuban, Jawa Timur, itu mengaku sempat cemburu dan sakit hati saat menonton istrinya bercinta dengan pria hidung belang.
"Pastinya ya cemburu dan sakit hati, saat istri saya bersama orang lain. Tapi ini atas kesepakatan berdua, karena hasilnya buat bayar utang," kata Nur Hidayat saat menjalani pemeriksaan di Polda Jatim, beberapa hari lalu.
Dia mengaku membuat akun bercinta threesome di Twitter adalah idenya yang dikelola bersama istrinya sejak Mei 2019.
Setelah itu, banyak orang yang tertarik menanyakan tarif kencan threesome bersama istrinya melalui direct message (DM).
Pelanggannya rata-rata berusia 25 tahun hingga 35 tahun.
Baca Juga: Vanessa Angel Bebas, Begini Nasib Avriellya Shaqila yang Sama-sama Terjerat Prostitusi Online
"Saya membalasnya ya silahkan tanya istri saya dulu kemudian saya beri nomor telepon dan WhatsApp (WA)," jelasnya.
Pelanggan pertama merupakan pria asal Jember yang sesudah sepakat harga, lalu mereka menyewa sebuah vila di kawasan Prigen, Pasuruan.
"Kami berkomunikasi dengan dia (pelanggan) via video call. Kalau istri saya mau, ya oke saya mengantarkannya," ujarnya.
Dalam prostitusi online tersebut, Nur Hidayat dan istrinya cenderung selektif memilih pelanggan lantaran takut terkena virus.
Nur Hidayat mengaku menikah dengan PR pada Juni 2018 lalu dikarunai seorang anak dan tinggal bersama mertuanya.
Kisah asmaranya dengan PR awalnya tidak sempat direstui orangtuanya namun keduanya tetap nekat menjalin hubungan.
Baca Juga: Terjerat Prostitusi, Seungri Gunakan Jasa PSK untuk Menguji Kualitas Seksualnya
Istri Nur Hidayat merupakan mantan pekerja pabrik rokok di Tuban dan sudah sekian lama menganggur.
Saat melahirkan anak pertama, sang istri harus operasi caesar sedangkan saat itu Nur Hidayat tidak memiliki biaya.
Mereka pun berutang ke paman dari saudara istrinya dan tetangganya sekitar Rp 13 juta.
Namun, penghasilan Nur Hidayat dari bekerja di pabrik sepatu yang hanya Rp 2 juta per bulan, tidak cukup untuk mengembalikan seluruh utangnya.
"Saya sama orangtua tidak diberi uang meskipun untuk biaya caesar," terangnya.
Setelah terjerat kasus ini, orangtua sempat meminta Nur Hidayat bercerai dari istrinya namun ditolak oleh PR karena sang istri mereka ini tanggung jawab bersama.
"Kita sama-sama salah dan tidak mau pisah (cerai), meskipun orang tua saya meminta agar berpisah" cetusnya.
Anaknya yang berusia 6 bulan menjadi alasan Nur Hidayat untuk fokus menyelesaikan kasus tersebut.
"Rencananya kalau sudah keluar dari penjara, saya mau merantau ke luar pulau bersama istri dan anak. Saya berupaya melupakan semua kejadian ini," tutupnya.
Dilansir dari Surya.co.id, pihak keluarga PR pun membantah pernyataan Nur Hidayat yang menjual istrinya untuk membayar utang ke temannya saat operasi caesar.
Ketua RT setempat, Eko Sujono, mengatakan apa yang disampaikan Nur Hidayat tidak benar dan jauh dari fakta.
Dirinya menegaskan, apa yang dikatakan Nur Hidayat itu sangat melukai pihak keluarga karena biaya operasi sudah dilunasi keluarga.
"Sangat tidak benar, operasi cesar yang dilakukan di klinik Permata Bunda Babat, Lamongan, telah dibayar keluarga. Saya sudah tanya orang tuanya juga untuk memastikan kebenarannya," ujar Sujono ditemui di rumahnya, Sabtu (27/7/2019).
Pria yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengan PR itu menjelaskan, PR memang sangat mencintai suaminya itu, sehingga dia mau menuruti apa saja yang diminta oleh suami termasuk melakukan hubungan badan dengan orang lain.
Bahkan, dalam kondisi sekarang saat ditanya apakah masih mau dengan suaminya tersebut, PR menjawab masih pikir-pikir, bukan dengan tegas menolak.
"Dia mau melakukan itu memang karena sangat cinta sama suaminya itu. Tapi saya pertegas jika untuk biaya mengembalikan utang itu tidak benar," terangnya.
Ditambahkannya, PR juga banyak di rumah tidak keluar kemana-mana dengan anak perempuannya.
Ibu satu anak itu secara psikis masih belum stabil, sehingga tidak bisa menerima tamu orang luar.
Menurut Eko, memang sejak awal menikah hubungan keduanya terlihat kurang harmonis yang dipicu latar belakang kedua orang tua masing-masing.
Nur Hidayat ini anak orang mampu di desanya, sedangkan PR ini anak orang tidak punya.
"Ya biasa mas, kalau orang kaya menikahkan anaknya dengan anak orang tidak punya rata-rata gitu, dan itu terjadi pada PR," ungkapnya. (*)