Find Us On Social Media :

Menyayat Hati, Bayi 6 Bulan Meninggal karena Salah Diagnosis, Padahal Dokter Sebut Kondisinya Stabil

By None, Kamis, 15 Agustus 2019 | 11:00 WIB

Baby Iris meninggal karena salah diagnosa

GridPop.id - Ini kisah yang teramat menyedihkan dan seharusnya tak terjadi.

Seorang bayi harus meninggal akibat kelalaian ahli medis beberapa waktu yang lalu.

Bayi malang bernama Iris Ann Day baru berumur enam bulan saat dirinya meninggal dunia dengan cara yang tragis.

Baca Juga: Mengeluh Sakit Mata, Lelaki Ini Syok Setelah Diperiksa Dokter, Binatang Mengerikan Muncul Dari Dalam Matanya!

Hal ini bermula saat salah seorang ibu menceritakan kisah sedih karena kehilangan bayinya.

Buah hatinya meninggal secara tiba-tiba setelah staf salah satu rumah sakit mengatakan bahwa kondisinya stabil.

Saat itu, orangtua dari bayi begitu khawatir dan langsung membawa Baby Iris ke rumah sakit karena kesulitan bernapas.

Ibunya, Hannah mengatakan, pada pemeriksaan awal, dokter mengatakan bahwa kondisi Baby Iris stabil dan tidak membahayakan.

Ia menambahkan bahwa pihak rumah sakit cenderung mengabaikan penyakit yang dialami anaknya.

Baca Juga: Ungkit Masa Lalu Pernikahannya dengan Veronica Tan, BTP Kesal Dapat Julukan Ini oleh Mantan Istri

Keputusan dokter yang salah ini menimbulkan kekecewaan dan kesedihan mendalam bagi kedua orangtua bayi, terutama Hannah.

Hannah mengungkapkan bahwa dirinya kecewa karena saat bayinya meninggal, ia tidak bisa menghibur atau mengucapkan salam perpisahan.

Bahkan, ia merasa bersalah karena tidak bisa menolong anaknya sendiri yang saat itu dalam kondisi yang sangat serius.

"Itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya maafkan, karena (pihak rumah sakit) mengambilnya (Baby Iris) dari kita," ungkap Hannah.

Sementara sang ayah melanjutkan, "Saran saya kepada orangtua mana pun saat anak sakit, satu-satunya pihak yang peduli pada kondisi anak adalah orangtuanya."

Pengacara yang mewakili orangtua Baby Iris, Hannah dan Ben mengatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan pihak rumah sakit "gagal untuk menghargai" kondisi bayi yang memburuk.

Pemeriksaan atas kematian bayi tersebut dibuka di Pengadilan Chelmsford Coroner, dengan saksi seorang perawat Cracknell.

Ia merupakan seseorang yang pada saat kejadian mengakui bahwa dirinya mencatat adanya peningkatan denyut jantung dan tingkat pernapasan dalam tubuh Iris, namun gagal memberi tahu dokter.

Baca Juga: Masih Ingat Benu Buloe? Dikenal Jadi Presenter Kuliner, Kini Ia Tengah Mengemban Tugas Baru hingga Rela Gendong Jemaah Calon Haji di Mekkah

Ia mengatakan, "Saya diyakinkan oleh para dokter, mereka tidak terlalu peduli pada saat itu.”

"Mereka (dokter) merasa kondisinya membaik meski terus  dipantau."

Iris lahir dengan kondisi down’s syndrome dan defek septum atrio-ventrikular, yang ditemukan saat ibunya Hannah hamil 36 minggu.

Orangtua diberi tahu bahwa Baby Iris memerlukan pembedahan untuk memperbaiki kondisinya saat ia berusia sekitar tiga bulan.

Namun penundaan, yang diakibatkan oleh kurangnya kamar inap di unit perawatan intensif, mengakibatkan tindakan operasi tersebut terlambat dan Iris meninggal pada tanggal 2 Desember 2016.

Baca Juga: Padahal Sudah Mau Ijab Kabul, Orangtua Mempelai Pria Tiba-tiba Mengamuk hingga Pernikahan Nenek dengan Remaja Belasan Tahun Berakhir Tragis, Begini Faktanya

Beberapa jam sebelum kematian Baby Iris, Dr Yemi Adenekan mengakui, dirinya telah mencoba untuk menolong sebanyak tiga kali dan gagal.

Konsultan anak Dr Bhupinder Sihra juga mengatakan, pemeriksaan kondisi Baby Iris dilakukan sampai pukul 10.00 waktu setempat, dan dirinya tampak "relatif stabil".

Pemeriksaan kasus tersebut masih akan ditindaklanjuti sampai perkara selesai.  (*)