GridPop.id - Sidang kasus Prada DP kembali digelar di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (15/8/2019).
Dalam sidang, Prada DP mengaku nekat kabur dari lokasi pendidikan karena takut ketinggian saat berlatih di sana.
Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI berada di Kota Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan.
Dikatakan Prada DP, pada 3 Mei 2019 siang ia sempat menandatangani surat pernyataan untuk mengikuti tes calon anggota komando.
Namun, dirinya gugup karena pada saat itu ia takut ketinggian.
"Sebelumnya sudah saya putuskan tidak ikut, tapi dipanggil lagi. Saya takut ketinggian," kata Prada DP, saat memberi keterangan di pengadilan.
Prada DP kemudian membuat rencana untuk kabur dari lokasi latihan pada malam hari.
Dengan menyelinap dari belakang kelas, ia merayap melewati kawat berduri.
Selanjutnya, setelah berhasil keluar ia langsung masuk ke permukiman warga dan mencuri baju, celana, sendal jepit yang ada di jemuran.
"Seragam saya masukan ke kantong plastik," ujarnya.
Dalam kondisi malam, Prada DP datang ke rumah ibu penjual lontong yang merupakan pedagang di sekitar lokasi pendidikan.
Di rumah itu ia menginap satu malam sebelum akhirnya pulang ke Palembang dengan menaiki mobil travel.
"Saya dinasihati agar jangan kabur, tapi saya tidak kuat lagi. Pagi saya langsung pulang naik travel," ujarnya.
Setelah tiba di Palembang, Prada DP tak langsung pulang ke rumah.
Ia memilih menemui temannya bernama Ikbal di kawasan Plaju.
Di sana Prada DP meminta Ikbal untuk mencarikannya rumah kos karena takut diburu oleh polisi militer.
"Selanjutnya saya menelepon Serli, minta temani di kos karena merasa ada yang mengintai. Saya takut itu polisi militer," ujarnya.
Serli akhirnya datang pada malam itu.
Lalu, Prada DP menghubungi Fera untuk minta dijemput dekat Stasiun Kertapati Palembang.
Sehingga korban pun datang.
Setelah tiba, Prada DP dan Fera menuju ke kawasan Musi Banyuasin untuk mencari kediaman bibi terdakwa.