GridPop.id - Peringatan bagi orangtua yang punya bayi.
Seorang bayi perempuan yang baru berusia 18 hari meninggal dunia akibat terinfeksi herpes dari orang lain yang menciumnya.
Orang tuanya, Shane dan Nicole sangat terpukul dan belum bisa menerima jika kelahiran anak pertama mereka, Mariana yang baru saja lahir ke dunia harus kembali kepada Sang Pencipta.
Mariana lahir dengan kondisi sehat setelah sang ibu berhasil melewati masa kehamilan bebas komplikasi dan kelahiran cepat.
Sebelumnya, dua jam setelah orang tuanya menikah, bayi mereka yang berusia enam hari dilarikan ke rumah sakit, setelah terjangkit infeksi herpes yang mengancam jiwa melalui sebuah ciuman.
Saat itu wajah Mariana pucat, berhenti makan dan lamban bangun.
Nicole mengatakan bahwa dokter yang menangani anaknya di Rumah Sakit Anak-Anak Blank di Des Moines kehabisan pilihan untuk menyelamatkan hidupnya.
Mariana tidak mampu bertahan dan meninggal dunia di rumah ayahnya.
“Ia sekarang tidak lagi menderita dan bersama Tuhan,” tulis Nicole di sebuah postingan Facebook.
“Dalam 18 hari hidupnya, ia memberi dampak besar pada dunia dan kami berharap dengan kisah Mariana, kami menyelamatkan banyak kehidupan bayi baru lahir.”
Pasangan tersebut mengatakan, Mariana telah terinfeksi meningitis HSV-1, yang disebabkan oleh virus herpes, yang juga bertanggung jawab atas luka dingin yang sempat dialaminya.
Menurut Perpustakaan Kesehatan Johns Hopkins, herpes meningitis dapat disebabkan oleh bakteri, dan dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau diteruskan dari ibu yang terinfeksi ke bayi saat melahirkan.
Namun, dalam kasus Mariana, kedua orang tuanya telah diuji negatif terhadap virus tersebut, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa anak perempuan mereka tertular penyakit ini dari seseorang penderita herpes yang pernah mengunjungi keluarga tersebut pada hari-hari setelah kelahiran dan kemudian menciumnya.
Dengan anak-anaknya yang lebih tua, Nicole tidak pernah membiarkan orang di luar keluarga dekat mereka untuk berinteraksi dengan mereka saat anaknya baru lahir.
Namun setelah kelahiran Mariana, Nicole dan Shane justru mengizinkan pengunjung datang ke rumah sakit.
Kronologinya dimulai dalam 48 jam pertama, di mana bayi baru lahir ini telah menjalani transfusi darah setengah lusin, namun mengalami gagal ginjal, sehingga mengharuskan ia untuk menjalani cuci darah.
Parahnya lagi, organ hatinya berhenti berfungsi dengan baik juga, yang mengakibatkan pendarahan dari dalam.
Pada tanggal 10 Juli, Mariana diterbangkan ke rumah sakit Universitas Iowa, di mana tim spesialis bertanggung jawab untuk menjaga agar bayi tetap hidup dan menghentikan infeksi mematikan tersebut.
Si kecil sempat terhubung pada mesin pendukung kehidupannya, dengan banyak selang dan jarum infus dari setiap bagian tubuhnya.
Kondisi organ hati Mariana semakin memburuk dan diperkirakan tidak akan bisa bertahan.
Kemudian, aktivitas otak, paru-paru dan jantungnya gagal disertai ginjal dan hati. Saat-saat itu, kedua orangtua tak putus harapan dan berdoa demi keselamatan dan keajaiban datang untuk bayi mereka.
Di tengah siksaan yang menghancurkan hati, Nicole dan Shane Sifrit meningkatkan kesadaran tentang kondisi bayi mereka dan memperingatkan orang tua lainnya untuk mencegah bayi-bayi lain dicium sembarang orang lain.
"Jangan biarkan ada orang datang mengunjungi bayi Anda," kata Nicole sebelumnya.
"Pastikan orang-orang mencuci tangan mereka. Jangan biarkan orang mencium bayi Anda dan pastikan mereka bertanya sebelum mereka mengambil bayi Anda,” tutupnya.