Find Us On Social Media :

555 Perempuan Jadi Korban Pelecehan, Pelaku Ini Sengaja Mengambil Gambar Tak Senonoh Secara Diam-diam hingga Disebar Melalui Situs Film Dewasa

By Veronica S, Jumat, 23 Agustus 2019 | 16:05 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual

Diwartakan CNN, Rabu (16/1/2019), undang-undang baru ini muncul setelah seorang aktivis bernama Gina Martin memulai kampanye 2017 agar upskirting dilarang.

"Setelah menjadi korban dan menyadari adanya celah dalam hukum, saya bersama rekan Ryan Whelan dari Gibson Dunn, memulai 18 bulan kerja yang melelahkan, emosional, dan mengubah kehidupan," tulisnya.

Baca Juga: Baru 2 Bulan Bertunangan, Jessica Iskandar Dapat Hadiah Apartemen Mewah hingga Berkali-kali Lakukan Hal Ini untuk Richard Kyle

"Saya selalu berpikir politik itu tak bisa ditembus. Tapi dengan bantuan dan kemauan kuat, Anda bisa melakukannya," imbuhnya.

Gina mendapat pelecehan tersebut ketika mengantre untuk menyaksikan konser band The Killers di festival musik British Summer Time di Hyde Park, London.

Kemudian, dia menyadari seorang pria mengarahkan ponsel di antara kedua kakinya dan mengambil foto. Gina segera mengambil tindakan untuk melaporkan perbuatan itu ke polisi. Dia terkejut karena upskirting tidak masuk dalam aksi kriminal.

BBC mencatat, petisi online yang dibuat Gina tentang perbuatan kriminal upskirting mendapat dukungan 50.000 tanda tangan.

Baca Juga: Kantongi Rp 22,4 Miliar Setiap Bulan, Artis Muda Asal Indonesia Ini Masuk Daftar 10 Youtuber Terkaya di Dunia, Bisnisnya Aja Menggurita!

Sebelum UU secara khusus melarang upskirting, para korban dan polisi di Inggris dan Wales hanya dapat menilai pelanggaran ini sebagai kesusilaan publik.

Upskirting telah masuk sebagai pelanggaran di Skotlandia sejak 2010 ketika terdaftar dalam definisi voyeurisme yang lebih luas.

(*)