Saat dikonfirmasi, Kaur Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Ipda Khoirul Umam pun membenarkan hal tersebut. "Iya betul. (Meninggalnya) di RS Soewandi, jam 2. Pemakaman habis Isya," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (27/8/2019) malam.
Umam menambahkan, meninggalnya Rusmini tidak ada sangkut paut dengan kelakuan sang anak.
Namun yang bersangkutan, imbuhnya sudah mempunyai riwayat penyakit jantung.
"Jadi Sabtu siang sempat opname. Tadi siang meninggalnya," imbuh dia.
Kemudian, ketika warga tengah melakukan persiapan jenazah sebelum dimakamkan, anggota Bhayangkara Pembina (Bhabin) Kecamatan Tegalsari, Surabaya turut mendampingi anak, pelaku kekerasan.
Anggota tersebut membantu menenangkan sang anak agar ikhlas dan mendoakan yang terbaik untuk sang ibunda.
"Selama ini si anak sudah mulai membaik, benar-benar minta maaf, kami juga memberikan pengawasan kepada anak," ujar Umam.