GridPop.id - Sandiaga Uno mengibarkan bendera setengah tiang di depan halaman rumahnya, pada Rabu (11/9/2019) tengah malam.
Momen tersebut dibagikan Sandiaga Uno di media sosial Twitternya yang telah terverifikasi.
Sandiaga Uno dan sejumlah rekannya lalu memberi hormat setelah selesai mengibarkan bendera setengah tiang.
Sandiaga Uno mengatakan pengibaran bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan kepada presiden RI ketiga BJ Habibie.
BJ Habibie diketahui meninggal dunia, pada Rabu (11/9/2019), di RSPAD Gatot Subroto.
"Pengibaran bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan atas wafatnya Presiden Republik Indonesia yang ke-3 Bapak B.J Habibie," tulis Sandiaga Uno dikutip TribunJakarta.com, pada Kamis (12/9/2019).
Namun sikap Sandiaga Uno yang mengibarkan bendera setengah tiang pada tengah malam, mendapatkan kritikan.
Salah seorang netizen beranggapan bendera Merah Putih hanya boleh dikibarkan pada siang hari.
"Maaf bang sandi kalo di UU Nomor 24 tahun 2009 tentang, Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan pengibaran hanya dari matahri terbit sampai tenggelam"
Penelusuran TribunJakarta.com, di Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1958 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia, tertulis bendera Merah Putih dapat dikibarkan malam hari apabila bangsa sedang mengalami duka cita.
"Dalam hal-hal yang luar biasa, yaitu pada waktu seluruh nusa dan bangsa sangat bergembira atau sangat berduka-cita atau untuk mengobat-ngobarkan semangat membela tanah air, maka Pemerintah dapat menentukan menyimpan dari yang tersebut dalam ayat 1"
Sandiaga Uno kemudian juga mengajak seluruh masyrakat Indonesia untuk ikut mengibarkan bendera setengah tiang.
Hal tersebut dmei mengingat jasa-jasa yang telah diperbuat mendiang BJ Habibie semasa hidup.
"Saya juga ingin mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta mengibarkan bendera setengah tiang untuk mengenang jasa-jasa yang telah Almarhum berikan untuk Bangsa ini," tulis Sandiaga Uno.
Di mata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie merupakan seorang tokoh pembaharuan.
Hal itu diungkapkan Sandi ketika melayat ke rumah duka di Jalan Patra Kuningan XIII, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019).
"Atas nama pribadi dan rakyat Indonesia, kita kehilangan bapak bangsa, bapak demokrasi, bapak ilmu pengetahuan dan teknologi, bapak iman dan takwa," ujar Sandi.
Di rumah duka, Sandi mengaku sempat berbincang dengan anak BJ Habibie, Ilham Habie.
Baca Juga: Gali Makam BJ Habibie dan Ani Yudhoyono, Penggali Makam Ini Temukan Fakta Tak Terduga
"Beliau meminta semua mendoakan. Insya Allah Pak Habibie khusnul khotimah dan diterima di sisi Allah," kata dia.
Ketika BJ Habibie menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, ia mengatakan sempat menjenguknya.
Sandi pun mengungkapkan perbincangan terakhirnya dengan BJ Habibie.
"Saya panggilnya Om Rudi. Om Rudi selalu beri motivasi bahwa kemajuan bangsa ini ada di tangan kita sendiri. Kita harus mampu untuk menangkap peluang dengan teknologi, dengan pendekatan merajut tenun kebangsaan," pungkas Sandi.