Gridpop.id - Semua orang pasti mengenal sandal jepit.
Sandal jepit sangat populer di tengah masyarakat.
Bentuknya sederhana, ringan, lunak, dan nyaman dipakai, menjadikan alas kaki ini favorit semua orang.
Saking favoritnya, alas kaki ini dapat mudah ditemukan di mana-mana, di mal, di kafe.
Bahkan di pelataran tempat ibadah seperti masjid.
Namun, di balik kenyamanannya ternyata sandal jepit juga bisa berdampak buruk bagi pertumbuhan kaki.
Apa sajakah dampak buruknya, berikut yang perlu diketahui:
1. SEBABKAN KESELEO DAN NYERI KAKI
Penelitian yang dilakukan para dokter ortopedi dari Mount Sinai School of Medicine, New York City, menemukan, ternyata sandal jepit memiliki banyak kelemahan.
Hal itu dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada kaki, persendian, serta tulang.
Ini karena umumnya sandal jepit berbentuk rata atau datar (flat) sehingga tidak bisa men-dukung kontur kaki yang berlekuk.
Akibatnya, posisi berdiri jadi terganggu sehingga kerap muncul keluhan sakit sendi kaki.
Apalagi kalau sandal jepit digunakan dalam waktu lama dengan jarak tempuh yang jauh, risiko nyeri kaki pun semakin tinggi.
2. SEBABKAN NYERI PINGGANG
Masih menurut penelitian yang sama, cara memakai sandal jepit mengharuskan jari jempol dan tengah menjepit mencengkeram sandal yang membuat otot menegang, dari pergelangan kaki, betis, pinggul, bahkan hingga punggung.
Kondisi yang menegang ini dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan nyeri pada pinggang dan punggung.
3. KECACATAN KAKI, BILA DIPAKAI ANAK
dr. Meidy Triangto, Sp.KFR, dari Klinik Kids Foot Rehabilitation Center di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta Utara, mengatakan, sandal jepit tidak direkomendasikan dipakai balita.
Sebab, penggunaan sandal pada usia ini berisiko sebabkan kecacatan pada kaki.
Ingat, pertumbuhan kaki anak usia ini sedang berjalan, sudut-sudut tungkai (lutut dan kaki) pun sedang terbentuk, jadi perlu hati-hati ketika menggunakan sandal jepit, terutama jika digunakan terlalu lama.
Pasalnya, keabnormalan pertumbuhan kaki bisa saja terjadi.
Semisal posisi telapak kaki tidak simetris, telapak kaki semakin lebar karena bagian sampingnya tidak ada penahannya seperti sepatu, persendian mengalami rotasi, dan lainnya.
Alasannya, terang Meidy, sama dengan yang dikemukakan para dokter dari Mount Sinai School of Medicine, yaitu, sandal jepit tidak mampu menopang kaki secara maksimal karena desainnya yang sederhana.
Umumnya, alas sandal jepit itu flat atau rata, hanya dijepit di bagian depan sehingga ketika melangkah, bagian belakang sandal akan tertinggal.
Kaki pun berusaha menyesuaikan, padahal seharusnya kakilah yang di-support supayaperkembangannya tetap baik.
4. MUDAH TERJATUH DAN TERPELESET,
Ketika memakai sandal jepit, seseorang akan lebih mudah mengalami insiden seperti terjatuh atau terpeleset.
Bagian bawah sandal yang tipis, meskipun terbuat dari karet rawan selip, terpeleset, atau bahkan terjatuh, saat mengenai permukaan yang licin seperti lantai yang baru di pel.
Tak hanya itu, bagian solny yang tipis membuat sandal mudah ditembus oleh benda tajam yang biasa ditemui di jalanan seperti paku, pecahan kaca, dan sebagainya.
Artinya, berisiko besar penggunannya alami cedera.
Pakailah sandal hanya saat berada di rumah, liburan di pantai, atau saat berjalan menempuh jarak yang pendek.