Pada Selasa (10/9/2019), Diky mendapat telepon dari teman sesama biker yang berdomisili di Purbalingga.
Teman Diky yang berada di Purbalingga itu pun menginfokan, ada pria bernama Afuk, yang menemukan dompet Ahmad.
"Jadi ceritanya, kan sudah biasa sesama biker tukar-tukaran stiker. Nah, di dompet teman saya yang hilang itu ada stiker teman dari Purbalingga tadi. Di stiker itu ada nomer teleponnya teman kami yang dari Purbalingga itu. Kami lalu mendapat kabar, ada pria bernama Afuk yang menemukan dompet kami. Kami lalu diberi nomor teleponnya," cerita Diky.
Diky pun kemudian berusaha menelepon balik Afuk namun ketika berkali-kali ia telepon, nomor itu tak aktif.
"Hari Kamis, saya coba lagi telepon, ternyata bisa nyambung. Pak Afuk kemudian bilang dalam perjalanan mau kembalikan dompet. Dia sudah sampai Mojosari (Pasuruan, Red), dan yang bilang saya kaget, dia ini naik sepeda onthel dari Solo," kata Diky.
Pria bernama Afuk itu pun, kemudian benar-benar datang ke teman Diky untuk mengembalikan dompet.
"Yang buat kami makin haru, kami sempat memberi sangu uang. Dia sempat menolak, sehingga sampai dipaksa oleh teman saya," kata Diky.
Yang membuat heran, Afuk bahkan menolak saat diminta istirahat sejenak dan juga menolak tawaran untuk diantar pulang.
Ia pamit untuk langsung pulang ke Solo, menggunakan sepeda yang sama.
Saat itu, Diky dan teman-temannya tak tega melihat Afuk mengayuh sepeda pulang kembali ke Solo.
"Kami sempat mau mengantar dia pulang, tapi beliau menolak," kata Diky.
Diky sempat memotret KTP Afuk yang diketahui bernama lengkap pria ini adalah Tan Ie Hok.