Find Us On Social Media :

3 Tahun Lalu Datang ke Tempat Ini, Terungkap Alasan Habibie dan Ainun Jadi Pendonor Mata Bukan Diberikan untuk Thareq Kemal Habibie

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Sabtu, 14 September 2019 | 16:15 WIB

Mengenal Glaukoma, Penyakit yang Dikabarkan Diderita Thareq Kemal Habibie hingga Harus Menutup Matanya

"Itu tidak bisa digantikan, dengan teknologi hari ini tidak bisa, sekali rusak selalu rusak, belum ada metode pengobatannya," kata dia.

Berbeda dengan kerusakan mata di bagian kornea, hal itu kata Ilham Habibie masih mungkin untuk disembuhkan dengan metode pengobatan saat ini.

Adiknya tersebut lanjut dia menderita glaukoma akibat dari penyakit gula yang sudah ditanggung Thareq Habibie bertahun-tahun.

Baca Juga: Viral Kisah Mahasiswa Indonesia yang Berkuliah di Jerman, Pernah Disapa BJ Habibie Saat Belanja di Supermarket: Beliau Tetap Memperkenalkan Diri Meskipun Sudah Terkenal

Putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie saat menyampaikan keterangan pers perihal kondisi ayahnya yang dirawat di RSPAD Gatot Subroto.

"Biarpun ya ceritanya indah didengar tapi secara teknis itu tidak bisa dan tidak pernah terjadi kalau kita pakai bahasa, mungkin tidak bisa ditolong," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya oleh GridPop.ID, tak banyak yang tahu memang jika BJ Habibie ternyata telah terdaftar sebagai pendonor mata di Bank Mata Indonesia.

Niatan mulia ini bahkan telah dilakukannya sebelum meninggal dunia, tepatnya pada tahun 2016 silam.

Baca Juga: Kerelaan BJ Habibie Jadi Saksi Nikah Anak ART di Penghujung Usianya, Nekat Keluar dari Rumah Sakit hingga Gunakan Kursi Roda, ART: Kami Sangat Kehilangan

Melansir dari Kompas.com (4/5/2016), fakta ini diungkap Ketua Bank Mata Indonesia Tjahjono Gondhowiardjo dalam acara program 'Sepuluh Ribu Mata' oleh Pollux Habibie International pada (3/5/2016).

Tjahjono menuturkan, Ainun Habibie pun juga mendaftarkan diri jadi pendonor mata.

Namun, mengingat riwayat penyakit kanker yang diidap Ainun Habibie, niatan itu urung dilaksanakan.

"Pak Habibie telah terdaftar (pendonor mata). Ibu Ainun dulu juga (terdaftar sebagai pendonor), tetapi karena ibu meninggal kondisinya berat, juga ada faktor kanker, jadi tidak bisa jadi donor saat itu," ujar Ketua Bank Mata Indonesia Tjahjono Gondhowiardjo.