Dikutip dari Kompas.com, (11/8/2018), untuk makanan, Brebes selama ini dikenal sebagai penghasil telur asin terbesar di Indonesia.
Dalam salah satu program Kompas TV, "Food Story", sejarawan Wijanarko mengemukakan bahwa Brebes sudah menghasilkan produk telur asin ke beberapa wilayah Indonesia sudah sejak dulu.
"Menurut catatan daag register (catatan harian) di Pelabuhan Tegal, Brebes sudah menyumbangkan telur bebek untuk pembuatan bahan dasar telur asin sejak 1820-an," kata Wijanarko.
Berawal dari Brebes inilah hasil-hasil dari pengasinan telur itu dikirimkan menuju ke Batavia menggunakan kapal.
Bersama dengan Tegal, Brebes tercatat sebagai produsen telur asin yang besar ke Batavia.
Selain itu, telur asin ini juga memiliki nilai religius bagi masyarakat Tionghoa.
"Telur asin juga digunakan untuk keperluan ritual persembahyangan masyarakat Tionghoa." ucap Wijanarko.
Karena tercatat memiliki daya tahan dan keperluan ritual persembahyangan, makanan ini lantas dikembangkan dan diproduksi dalam jumlah yang besar.
Produk telur asin dari Brebes memiliki kriteria tersendiri. Biasanya, telur asin Brebes berwarna kuning keputih-putihan atau kebiru-biruan.
Setelah saat itu, Brebes mulai terkenal sebagai penghasil telur asin. Tak hanya dijual ke Jakarta, produksi ini mulai diperkenalkan ke beberapa wilayah.
Sampai saat ini, penjaja telur asin berjejer di sepanjang jalan kota Brebes. Varian telur asin juga bermacam-macam, dari telur asin mentah, matang, bakar maupun beraneka rasa. (*)