Find Us On Social Media :

Lima Hari Dikubur Hidup-hidup, Begini Detik-detik Menegangkan Pembongkaran Liang Kubur Mbah Pani yang Jalani Topo Pendem, Kondisinya Sungguh Mencengangkan!

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Sabtu, 21 September 2019 | 13:13 WIB

Ritual Tapa Pendem Mbah Pani Juwana Pati, Kuat Lima Hari Lima Malam Dikubur Tanpa Makan dan Minum

Ketika prosesi ritual mulai dilaksanakan, hanya pihak keluarga dan tokoh masyarakat setempat yang diperkenankan masuk rumah. Pintu dikunci dari dalam.

Baca Juga: Wow! Tampan dan Punya Koleksi Barang Mewah, Inilah Dua Lelaki yang Pernah Mengisi Hati Sahila Hisyam Sebelum Dilamar Vicky Prasetyo

Setelah lima hari berlalu, akhirnya liang kubur tempat Mbah Pani dikubur hidup-hidup dibongkar pada Jumat (20/9/2019) pukul 16.30 WIB, satu jam lebih cepat.

Dikutip dari Tribunnews.com, rencana awal, liang kubur Mbah Pani akan dibongkar sesuai maghrib seperti permintannya.

Proses pembongkaran liang kubur dilakukan oleh keluarga dan warga sekitar.

Dalam video yang berhasil direkam oleh Tribun Jateng, warga tampak membongkar liang kubur menggunakan cangkul.

Baca Juga: Dulu Dipuja dan Jadi Idola, Putra Artis Senior Ini Banting Setir Bekerja di Bengkel Sampai Dianiaya Hingga Ajal Menjemput

Setelah papan penutup liang tampak, pipa paralon kemudian disingkirkan. Penutup tersebut kemudian disingkirkan.

Saat dibuka, Mbah Pani tampak terbaring menyamping menghadap kiblat hingga masih mengenakan kain kafan dengan posisi tangan kanan berada di bawah.

Keluarga dan warga sekitar melantunkan shalawat saat penutup dibuka.

Di dalam liang kubur tersebut, Mbah Pani tampak pucat dan lemah, pihak keluarga lalu turun untuk memberi makan dan minum Mbah Pani.

Baca Juga: Geger Video Daging Rendang Berisi Narkoba, Badan Narkotika Nasional Akhirnya Buka Suara, Ternyata Inilah Fakta Sebenarnya!

Keluarga juga memandikan Mbah Pani dengan air bunga. Setelah itu, kain kafan yang dipakai Mbah Pani dilepas dan diganti sarung.

Selama proses tersebut, warga terus melantunkan shalawat sehingga Mbah Pani lalu keluar dibantu oleh orang-orang sekitarnya.

Begitu keluar, ia berpelukan bersama dengan istri dan anggota keluarganya diiringi tangisan.