Find Us On Social Media :

Pamer Slip Gaji dan Protes Gaji Kepala Daerah 5,9 Juta Terlalu Kecil, Bupati Banjarnegara Tuai Sindiran dari Warganet: Tunjangan Lain-lainnya Bagaimana?

By Maria Andriana Oky, Jumat, 4 Oktober 2019 | 09:30 WIB

Budhi Sarwono, Bupati Banjarnegara

 

GridPop.ID - Media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah unggahan dari seorang kepala daerah di Banjarnegara.

Adalah Budhi Sarwono, Bupati Banjarnegara yang menghebohkan media sosial dengan unggahan slip gajinya sebagai seorang kepala daerah.

Bupati Banjarnegara itu mengunggah foto slip gajinga melalui akun media sosial Instagram @kabupatenbanjarnegara pada Kamis (3/10/2019) kemarin.

Dalam unggahan tersebut tampak sebuah amplop coklat yang bertuliskan nama Budhi Sarwono dengan jabatan sebagai bupati.

Baca Juga: Prihatin dengan Fasilitas Masyarakat yang Rusak Akibat Demo Mahasiswa, Ajudan Iriana Jokowi: Kerja Capek Dek, Gaji Dipotong Buat Bikin Fasilitas yang Kalian Rusak

Di bagian bawah nama dan jabatan, tertulis "Gaji Bulan Oktober 2019".

Pada slip tersebut tertera gaji bersihnya senilai Rp 6 juta lalu mendapat pototngan zakat senilai Rp 152.900.

Dengan adanya potongan tersebut, gaji yang diterima Budi Sarwono itu senilai Rp 5,9 juta.

Unggahan slip gaji ini menuai beragam respon dari para warganet.

Baca Juga: Karhutla di Kalimantan Barat Sudah Memasuki Status Waspada, Gubernur Keluarkan Larangan Untuk 4 Bupati Pergi ke Luar Daerah

Sebagian besar mengkritik karena masih ada uang tunjangan bagi seorang kepala daerah yang jumlahnya kemungkinan nilainya tidak kecil.

@natha_sirait Uang tunjangan lain-lainnya bagaimana? Biaya perjalanan dinas?

Baca Juga: Lika-liku Kehidupan Hengky Kurniawan, Sempat Jadi Pemulung hingga Jualan Oli Kini Sukses Jadi Wakil Bupati

@islanelita Jangan hanya gaji yg diupload pak admin.. cb sekalian tunjangan dan biaya operasional atau dana taktis yg diupload juga. Klo berani upload nya baru jempol untuk atas ketransfranan nya

@dhika18labaz Tunjangan jabatan dll nya brp y?

Di sisi lain, Budhi Sarwono menyebutkan bahwa nominal tersebut terlalu kecil untuk seorang kepala daerah.

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, hal ini diungkapkan langsung oleh Budhi.

Baca Juga: Sempat Hidup Serba Pas-pasan Saat Sang Suami Menjadi Bupati, Arumi Bachsin Akhirnya Wisuda Setelah Pindah Kampus dan Punya 2 Anak

""Kalau saya harus keliling 20 kecamatan gimana. Kalau Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) kasihan, ada 35 kabupaten/kota," kata Budhi seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Diakuinya dengan perhitungan pekerjaan seperti itu, justru mengajarkan kepala daerah untuk mencuri.

"Kalau seperti itu ngajari bupati cluthak (suka mencuri), kalau cluthak sudah disiapkan jepretan (senjata) yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), habis bupati se-Indonesia," sambung Budhi.

Ia berharap pemerintah pusat dapat memperhatikan gaji para kepala daerah.

Baca Juga: Sempat Hidup Serba Pas-pasan Saat Sang Suami Menjadi Bupati, Arumi Bachsin Akhirnya Wisuda Setelah Pindah Kampus dan Punya 2 Anak

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Bupati Banjarnegara tersebut menyebutkan nominal idealnya seorang bupati itu Rp 100 juta atau lebih hingga Rp 150 juta.

"Kalau anggota dewan saja Rp 30 juta, bupati ya Rp 100 juta atau Rp 150 juta lah," kata Budhi.

Menurut dia kenaikan gaji kepala daerah diperlukan agar seimbang dengan gaji para pejabat atau kepala lembaga/institusi negara yang lain. (*)