GridPop.ID - Heri Misbahudin (17), harus merelakan masa remajanya untuk mencari nafkah bagi adik-adiknya Cacah (8), Rani (5) dan Ramdan (2).
Pasalnya, sang ibunda Nuryani (38) dan ayahnya Maksum (45), meninggal dunia karena dipatuk ular.
Nuryani baru saja meninggal seminggu yang lalu sedangkan Maksum meninggal pada 1,5 tahun lalu.
"Bapak meninggal dunia tahun lalu. Waktu itu habis pulang dari kebun, katanya kena gigit ular. Sakit dulu seminggu sebelum meninggal dunia,” tutur Heri seperti dikutip dari Kompas.com, (19/10).
Nuryani meninggal setelah merasakan sakit pada jari kelingkingnya yang ternyata digigit oleh ular.
“Saat itu ibu lagi tidur di rumah, tiba-tiba kesakitan jari kelingkingnya ada yang gigit, sama ular yang masuk lewat lubang,” ucapnya.
Baca Juga: Menggetarkan Hati, Kisah Bocah Yatim Piatu Berusia 12 Tahun Jualan Cilok untuk Menghidupi 2 Adiknya
Sejak ayahnya meninggal dunia, Heri memutuskan untuk berhenti sekolah dan membantu ibunya untuk mencari nafkah.
“Lebih baik saya bantu ibu saja untuk cari uang untuk biaya sekolah adik-adik dan kebutuhan sehari-hari. Saya sama ibu bantu-bantu di kebun orang, angkut dan ngepak sayuran,” ujarnya.
Kini kedua orang tuanya telah meninggal dunia, tugas Heri pun bertambah merangkap merawat adik-adiknya di rumah.
Memandikan, memberikan makan serta mengantar adiknya ke sekolah kini menjadi kegiatannya sehari-hari sebelum ia pergi untuk kerja serabutan.
“Riki kan baru kelas 2 SD dan Rani baru masuk TK. Setelah mengantar sekolah saya asuh si bungsu, kalau saya mau kerja, adik dititip dulu ke tetangga,” ujarnya.
Tak ingin adiknya bernasib sama dengannya, Heri bertekad ingin menyekolahkan adiknya hingga tamat.
“Saya tidak mau adik-adiknya putus sekolah seperti saya,” ucapnya.
Warga di sekitar rumah Heri berencana untuk merenovasi rumah remaja tersebut agar lebih layak dan aman.
“Kami warga bersama karang taruna sepakat urunan untuk memperbaiki rumahnya karena memang sudah sangat tidak layak ditinggali,” kata tokoh pemuda setempat, Hasbim (38), Jumat.
Tak hanya itu, melansir dari Tribunnews.com, sebelumnya Heri dan adik-adiknya sudah ditawari untuk tinggal di Yayasan Perisai Langit.
Namun, permintaan dari yayasan tersebut ditolak oleh pihak keluarga Heri.
"Ia benar kang, keempat anak almarhum ibu Nuryani itu kami usahakan untuk tinggal di Yayasan Perisai Langit. Akan tetapi saat ini pihak keluarganya belum bisa melepaskannya dengan alasan masih dalam suasana berkabung," kata M Agus Sahputra Ketua Yayasan Perisai Lagit. (*)