"Namun bila anda berada di lapangan menghadapi massa yg kami maksud secara langsung maka saya menjamin 100% bulu kuduk anda akan berdiri dan rasa horor akan menghinggapi anda. Namun karena anda sbg petugas, anda harus tetap berdiri disitu, tdk boleh mundur dan tetap menjalankan tugas hingga tuntas," tulisnya.
Terlebih, petugas keamanan memang harus memiliki ketegasan dalam menangani massa ataupun demonstran.
"Ketika petugas tdk memiliki ketegasan dlm menangani massa maka akibatnya tentu sangat fatal bagi kita semua," lanjutnya.
Tak lupa pensiunan TNI itu mengimbau agar masyarakat lebih tenang dalam menyampaikan aspirasinya.
"Sebagai warga negara yg baik dan maju, sudah saatnya demonstrasi dilakukan secara beradab dan damai dengan tetap memberikan “tekanan”. Hindari cara2 masyarakat kuno yg jelas2 merugikan kita semua," imbaunya.
Ia pun juga mengingatkan tentang bahayanya polri bila membela penguasa.
"BILA Polri sampai bermesraan dgn penguasa, maka belajarlah pada sejarah tentara di zaman Orba... tentara akhirnya terpuruk dan tumbang secara politik dikala itu
Tentu kita tdk menginginkan semua itu terjadi karena sudah pasti akan banyak memakan KORBAN," ungkapnya lagi.
Meski begitu, sebagai pensiunan TNI ia juga mengingatkan bahwa kedamaian yang selama ini dirasakan seluruh rakyat Indonesia tidak terlepas dari campur tangan polisi.
"Kami juga sangat yakin bahwa Polri bukanlah institusi yg sempurna layaknya malaikat, namun kedamaian yg kita nikmati dihari kemarin hingga hari ini terjadi “sedikitnya” juga berkat campur tangan kepolisian kita," tegasnya.
Tak lupa, Mayor Inf Sulaiman Hardiman mengimbau agar masyarakat tetap damai dan mendukung kepolisian.