Ganjalan tersebut adalah kemungkinan tidak adanya restu dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri yang selama ini disinyalir punya hubungan kurang harmonis dengan SBY.
"Hubungan SBY dan Megawati tidak pernah harmonis. Kedua tokoh ini sulit untuk disatukan sehingga ini mungkin menjadi ganjalan bagi Demokrat untuk mendapatkan jatah menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf," ujar Adi saat dihubungi Tribun Jabar, Selasa (22/10/2019).
Awal konflik keduanya mulai muncul ketika Megawati menjabat sebagai presiden, sementara itu SBY menjabat sebagai Menko Polhukam.
Singkat cerita, SBY mundur sebagai menteri dan kemudian mendeklarasikan Partai Demokrat.
Kemudain SBY maju sebagai capres bersama Jusuf Kalla dan memenangi Pilpres 2004.
Saat Pilpres 2004 tersebut, pasangan SBY-JK mengalahkan Megawati sebagai petahana yang berpasangan dengan tokoh Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi.