GridPop.id - Kabar mengejutkan datang dari Andika Mahesa.
Pria yang sering dipanggil Babang Tamvan kembali menjadi sorotan lantaran aksi pranknya yang dianggap sudah kelewatan.
Pasalnya dari prank yang dilakukannya, Andika Mahesa atau Babang tamvan sampai diciduk pihak Satpol PP Semarang.
Mulanya, dalam video vlog yang diunggah tersebut Andika Mahesa atau Babang tamvan sengaja mendadani dirinya bak seorang gembel.
Ia bahkan sampai mengenakan pakaian compang-camping dan wig untuk mendukung penampilannya.
Nahas di akhir video tersebut, Andika Mahesa atau Babang tamvan ini malah diciduk oleh Satpol PP Semarang.
Untungnya, bukti kuat yang dilontarkannya inilah yang membuat Andika Mahesa atau Babang tamvan tak jadi diciduk.
Nah penasaran dengan kisah Andika Mahesa atau Babang tamvan diciduk Satpol PP, berikut ulasannya.
Ia bahkan sampai mengenakan pakaian compang-camping dan wig untuk mendukung penampilannya.
Nahas diakhir video tersebut, Andika Mahesa atau Babang tamvan ini malah diciduk oleh Satpol PP Semarang.
Untungnya, bukti kuat yang dilontarkannya inilah yang membuat Andika Mahesa atau Babang tamvan tak jadi diciduk.
Nah penasaran dengan kisah Andika Mahesa atau Babang tamvan diciduk Satpol PP, berikut ulasannya.
Hal ini bemula saat Andika Mahesa atau Babang tamvan mendatangi kerumunan orang yang sedang berdiri di pinggir jalan.
Bak seorang gembel asli, Andika Mahesa atau Babang tamvan ini memulai untuk meminta makan kepada warga sekitar.
"Maem (makan -red), Mbak," ujar Andika Mahesa atau Babang tamvan pada kerumunan tersebut.
Seakan maksimal menjalankan perannya, Andika Mahesa atau Babang tamvan juga mengetuk-ngetukkan botol plastik yang saat itu digenggamnya.
Hingga pada akhirnya seorang lelaki yang ada di kerumunan itu memberikannya selembar uang.
"Suwun (terima kasih)," kata Andika Mahesa atau Babang tamvan.
Setelah mendapatkan apa yang menjadi tujuannya, Andika Mahesa atau Babang tamvan pun melanjutkan aksinya lagi.
Andika Mahesa atau Babang tamvan melanjutkan aksinya dengan menghampiri para pemuda yang sedang berkerumun.
Namun kumpulan pemuda itu justru memilih untuk segera menyingkir.
Mereka terlihat jijik dengan kehadiran Andika Mahesa atau Babang tamvan yang berpakaian compang-camping.
Pada akhirnya, seorang lelaki yang berada di kumpulan itu memutuskan untuk memberi Andika Mahesa atau Babang tamvan uang agar segera menyingkir.
Lelaki itu memberikan Andika Mahesa atau Babang tamvan uang kertas dengan nominal Rp 1.000,00.
Andika Mahesa atau Babang tamvan lantas beralih ke tempat lain sembari meremas-remas botol yang dibawanya dan hampiri dua wanita yang sedang duduk di pinggir jalan.
Keduanya rupanya tengah menggunakan jasa tukang foto keliling.
"Mbak," sapa Andika Mahesa atau Babang tamvan.
"Apa Mas?," tanya wanita itu.
"Nyuwun maem (minta makan)," pinta Andika Mahesa atau Babang tamvan.
Tukang foto keliling yang sedang bertugas itu kemudian memanggil Andika Mahesa atau Babang tamvan.
Namun Andika Mahesa atau Babang tamvan hanya menengik dan memilih untuk tak menggubris tukang foto keliling itu.
"Awas," peringatan tukang foto keliling tersebut.
Akan tetapi, Andika Mahesa atau Babang tamvan tetap menatap pada kedua wanita yang ditemuinya itu.
Geram, tukang foto keliling itu akhirnya membentak Andika Mahesa atau Babang tamvan.
"Tuh minta uang Satpol PP, sana minta," hardik tukang foto keliling tersebut.
"Sudah dibilangin enggak, kok ngeyel," tambahnya.
Andika Mahesa atau Babang Tamvan dengan teguh tetap berdiri di sisi kedua wanita tersebut.
"Mas jangan ganggu ya mas," pinta satu di antara kedua wanita tersebut.
"Kae, minta karo bapake kae wae (itu, minta sama bapaknya itu saja)," ujar tukang foto keliling sembari menunjuk petugas Satpol PP yang berada tak begitru jauh.
"Njaluk kono, cepet (minta sana, cepat),"
"Anterno (antarkan)," pinta Andika Mahesa atau Babang Tamvan.
"Tak terke, tenan? Kene," ajak tukang foto keliling itu.
Tukang foto keliling itu lantas mengantarkan Andika Mahesa atau Babang tamvan ke pos Satpol PP yang malam itu sedang bertugas.
Terlihat dia Satpol PP lengkap dengan seragamnya yang sedang berjaga malam itu.
"Wes, kene (sudah, sini)," ucap tukang foto keliling tersebut.
Namun ketika menghampiri kedua petugas Satpol PP itu, Andika Mahesa atau Babang Tamvan justru diusir.
Petugas Satpol PP itu dengan tegas meminta Andika Mahesa atau Babang Tamvan untuk beralih dari keramaian.
Tak kecewa, Andika Mahesa atau Babang Tamvan kemudian melanjutkan aksinya untuk meminta-minta dari masyarakat yang sedang menghabiskan malamnya saat itu.
Ia bahkan sempat mendapatkan sebotol minum dari seorang wanita yang sedang duduk di bangku pinggir jalan.
Tak hanya minum, wanita itu juga sempat mengajak ngobrol Andika Mahesa atau Babang tamvan cukup lama.
Baca Juga: Lupakan Anang Demi Raul Lemos, Rahasia Krisdayanti 10 Tahun Lalu Terungkap, Karma Datang Kemudian?
Setelah itu, Andika Mahesa atau Babang tamvan kembali melanjutkan aksinya menjadi gelandangan.
Hingga pada akhirnya ia sampai di sebuah lokasi yang mirip sebuah taman.
Ia berjalan perlahan mencari kerumunan lainnya.
Tiba-tiba datang petugas Satpol PP menghampiri Andika Mahesa.
Para petugas Satpol PP yang datang berkerumun itu menangkap Andika Mahesa atau Babang tamvan yang saat itu sedang berpenampilan layaknya seorang gelandangan.
Entah apa yang telah dilakukan oleh Andika Mahesa atau Babang tamvan, ia pun diciduk oleh pihak Satpol PP.
Kru yang bertugas menemani Andika Mahesa atau Babang tamvan pun tak tinggal diam.
Bahkan sempat terjadi keributan antara kru dan petugas Satpol PP yang saat itu menangkap Andika Mahesa atau Babang tamvan.
Terjadi pula aksi saling dorong antara kedua belah pihak.
Petugas Satpol PP yang menangkap Andika Mahesa atau Babang tamvan tak percaya ketika para kru menerangkan bahwa sosok yang ditangkap itu adalah seorang artis yang sedang menyamar.
Hingga seorang kru meminta Andika Mahesa untuk menyanyikan sebuah lagu untuk membuktikan bahwa dirinya adalah artis.
Ketika Andika Mahesa atau Babang tamvan memainkan gitarnya dan mulai menyanyikan lagunya, para petugas tampak seolah tak percaya.
"Tak kirain pengamen beneran," celetuk seorang petugas Satpol PP.