Find Us On Social Media :

2 Kali Bertanding dalam Pemilu dengan Prabowo Subianto, Presiden Jokowi Beberkan Alasan Tunjuk Rivalnya jadi Menteri Pertahanan: Kalau Baik untuk Negara, Kenapa Tidak?

By Maria Andriana Oky, Jumat, 25 Oktober 2019 | 14:15 WIB

Prabowo Subinto - Presiden Joko Widodo

Jokowi menyebutkan, Demokrasi Indonesia adalah demokrasi gotong royong.

Dengan dasar tersebut, mantan Wali Kota Solo itu merasa tidak masalah jika rivalnya masuk dalam jejeran mentri di kabinetnya.

Baca Juga: 4 Kali Tolak Tawaran jadi Menteri di Kabinet Indonesia Maju, Adian Napitupulu Akui Mendapat Tatapan Tajam dari Presiden Jokowi: Saya Minta Ampun 1000 Kali

"Kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa, kenapa tidak," ungkap Jokowi.

Jokowi menyebut Indonesia memang masih menuju pada sebuah proses demokrasi bernegara.

Namun ia melihat proses tersebut sudah menuju sebuah koridor yang semakin baik ke depan.

Di sisi lain, Jokowi memiliki perhitungan alasan sendiri kenapa ia menunjuk Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.

Baca Juga: Padahal Ditawari Jadi Menteri, Pria Ini Tak Peduli hingga Berkali-kali Tolak Tawaran Jokowi: Keringat Itu Harus Dibedah Lagi!

Jokowi mengungkapkan mempertimbangkan rekam jejak Prabowo selama berkarir di TNI.

"Ya memang pengalaman beliau besar, beliau ada di situ," ungkap Jokowi.

Melansir dari Tribunnews, Mantan Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menitipkan pekerjaan rumah yang belum sempat diselesaikannya kepada Menhan Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto seusai acara "Kenal Pamit" di Kantor Kemenhan RI Jakarta Pusat pada Kamis (24/10/2019).

Dalam sambutannya ia menekankan pada masalah radikalisme di Indonesia terutama ISIS dan khilafah.