GridPop.ID - Prabowo Subianto yang ditetapkan menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Joko Widodo rupanya cukup mencuri perhatian.
Pasalnya, Joko Widodo dan Prabowo Subianto sendiri pernah menjadi lawan saat Pilpres 2019.
Kisah penetapan Prabowo Subianto itu sendiri sempat tak sengaja 'diramal' oleh seorang pemuda di hadapan Presiden Joko Widodo.
Diberitakan Tribun Jakarta, sosok Muhammad Askal Fitri (20) kembali menjadi sorotan karena pernyataannya yang menyebut Prabowo Subianto sebagai menteri menjadi kenyataan.
Pemuda asal pemuda asal Kuripan Lor Gang 23, Kelurahan Kuripan Yosorejo, Kecamatan Pekalongan Selatan itu mengaku spontan menyebut Prabowo Subianto sebagai menteri.
Saat itu ia tengah ditanya oleh Presiden Jokowi sekitar dua tahun silam.
Muhammad Askal Fitri kerap tertawa melihat rekaman video itu saat ini.
Ia mengaku masih ingat peristiwa tersebut secara detail, khususnya momen ketika diberi pertanyaan untuk menyebutkan tiga nama menteri.
Saat itu Muhammad Askal Fitri menuturkan tiga nama yakni Megawati, Ahok dan Prabowo Subianto.
Kendati jawabannya salah, kini justru terbukti Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.
Muhammad Askal Fikri tak menyangkan jawaban spontannya itu menjadi nyata.
"Saya hanya spontan menjawab karena grogi. Aslinya saya tak tahu jabatan mereka karena waktu itu di pondok, saya tak pernah menonton televisi," ucap Muhammad Askal Fikri.
Lebih lanjut, Muhammad Askal Fikri rupanya malu mengingat momen tersebut.
"Bagi saya yang terpenting berani dulu untuk maju karena banyak santri tak berani maju saat Presiden meminta sejumlah santri untuk menjawab pertanyaan," tegas Muhammad Askal Fikri.
Muhammad Askal Fikri mengaku saat itu keberaniannya timbul karena ingin mendapatkan sepeda.
Saat itu, ia berniat memberikan sepeda untuk sang ayah yang bekerja.
"Ayah saya tak punya kendaraan saat itu," beber Muhammad Askal Fikri.
Kehidupan Muhammad Askal Fikri
Dibalik senyum ceria yang ia tampilkan, rupanya Muhammad Askal Fikri menyimpan kehidupan yang penuh duka dan menyayat hati.
Muhammad Askal Fikri tak pernah bertemu ibunda sejak kecil.
Pemuda itu hanya dirawat dan dibiayai sepenuhnya oleh sang nenek karena ayahnya bekerja serabutan.
Bahkan, akibat kondisi perekonomian keluarganya kini Muhammad Askal Fikri tak lagi menuntut ilmu di Ponpes Tegalrejo Magelang.
Muhammad Askal Fikri rela keluar dari Ponpes untuk mengais rezeki untuk keluarganya.
Ia saat ini bekerja di tempat pembuatan kain tenun.
Selain itu, sepeda yang diberikan Jokowi dua tahun lalu juga telah digadainya ke saudara untuk mencukupi kebutuhan.
Nenek Muhammad Askal Fikri, Timbul Jaya menuturkan, seak kecil hingga cucunya menuntut ilmu di Ponpes, sosoknya lah yang mencukupi kebutuhan.
"Fikri sudah ditinggal ibunya sejak kecil, sebenarnya ia rindu dengan sosok ibu," ungkap Timbul Jaya.
Menurut Timbul Jaya, perceraian membuat sang ibunda meninggalkan Fikri dan keluarga.
"Ibunya itu warga Kota Pekalongan, namanya Eni Robiyanti. Meski Fikri terlihat tegar, ia sebenarnya ingin sekali bertemu ibunda," ungkap Timbul Jaya.
Sementara itu ayah Fikri, Ali Murdi memaparkan keputusan anaknya tak lanjut menimba ilmu di Ponpes setahun lalu.
"Ia memutuskan keluar dari Ponpes dan bekerja karena melihat kondisi perekonomian keluarga," jelas Ali Murdi.
Lebih lanjut, ayah Fikri mengaku bahwa putranya merupakan sosok anak baik dan bertanggungjawab, bahkan tak jarang berbagi ilmu kepada teman.
"Ia mengajar ngaji teman-temannya di rumah saat sore hari, anak baik dan bertanggungjawab," beber Ali Murdi.
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo Subianto ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan, Rabu (23/10/2019).
Penunjukan Prabowo ini menuai banyak kontroversi dari berbagai kalangan. Salah satunya karena dalam pilpres 2019, Prabowo adalah lawan dari Jokowi.
Terkait hal tersebut, Jokowi memberikan alasan penunjukan Prabowo.
"Kita ini ingin membangun sebuah demokrasi gotong royong," kata dia.
Jokowi menjelaskan, di Indonesia tidak ada yang namanya opisisi seperti negara lain. Demokrasi Indonesia adalah demokrasi gotong royong.
Oleh karena itu, Jokowi tidak masalah rivalnya masuk kebinet.
"Kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa, kenapa tidak," kata dia.
Lantas saat ditanya kenapa posisi Menhan yang diberikan kepada Prabowo, Jokowi mengatakan, itu karena pengalamannya saat berkarir di TNI.
"Ya memang pengalaman beliau besar, beliau ada di situ," kata dia. (*)