GridPop.ID - Para menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja jilid 2 kini telah resmi dilantik dan mulai menjalankan tugas dan peran mereka masing-masing.
Jejeran menteri dalam Kabinet Indonesia Maju 'dihiasi' beberapa wajah lama dan wajah baru.
Pemilihan para menteri dalam Kabinet Kerja jilid 2 ini sempat menjadi sorotan publik dan mendapat komentar dari berbagai pihak.
Komentar terhadap kabinet Presiden Joko Widodo jilid II atau Kabinet Indonesia Maju juga dilontarkan oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Amein Rais mengungkapkan bahwa ia masih harus menahan diri dengan alasan untuk bisa bersikap adil.
"Jadi sementara ini saya masih menahan diri karena saya harus fair, harus sportif," ungkapnya.
Diakui mantan ketua MPR itu, ia memberikan waktu bagi pemerintah untuk bekerja terlebih dahulu sebelum dikomentar.
"Kalau ternyata sudah enam bulan 'jebulnya' tidak bisa apa-apa, nanti kita buat perhitungan," kata Amien seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Menurut Amien, Kabinet Indonesia Maju tidak perlu buru-buru dikritik.
Kabinet yang baru dibentuk Presiden Joko Widodo itu perlu diberi waktu untuk merealisasikan cita-cita yang dijanjikan enam bulan hingga satu tahun ke depan.
"Jangan belum apa-apa ini (dianggap) kabinet yang tidak profesional, kabinet karut-marut, kabinet yang membuat banyak problem tidak nendang, dan lain-lain," kata dia.
Diungkapkan Amien, jika setelah batas waktu tersebut kabinet Jokowi-Ma'ruf tidak kunjung menunjukkan mutu sesuai cita-cita yang dijanjikan, mereka perlu pemerintah perlu dikritik.
"Kalau jelas tidak bermutu tidak sesuai cita-cita yang dijanjikan, mengapa tidak lantas kita mengambil peran yang lebih nyata lagi supaya dijewer kalau sampai tidak 'deliver'.
Tidak 'deliver' artinya tidak melaksanakan janji-janjinya itu," jelas Amien.
Seperti yang diketahui selama Pemilu berlangsung, Amien Rais mendeklarasikan diri dan partainya untuk mendukung Prabowo Subianto.
Terkait terpilihnya Prabowo Subianto menjadi Menhan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Amien Rais enggan berkomentar banyak.
"Kalau saya bapaknya Prabowo, saya merestui. Saya enggak merestui, tidak menolak, tidak melawan juga," kata Amien.
Ditunjuknya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan RI sempat menjadi kontroversi.
Ada beberapa pihak yang setuju dan ada pula pihak yang kurang setuju dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan RI.
Komentar tidak setuju tidak hanya datang dalam negeri saja, namun juga dari luar negeri.
Dilansir dari Tribun Wow, pengamat dari Amerika Serikat mengkritik penunjukan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Wakil Direktur Center for Strategic and International Studies, Washington, Amerika Serikat, Brian Harding mengaku kecewa dengan keputusan Jokowi melantik Prabowo.
Dilansir TribunWow.com dari video yang diunggah kanal YouTube VOA Indonesia pada, Rabu (23/10/2019), kekecewaan dikarenakan rekam jejak masa lalu Prabowo yang tersandung kasus Hak Asasi Manusia (HAM).
"Sedikit mengecewakan melihat Prabowo kembali memiliki kekuatan di pemerintahan," jelas Brian.
Brian mengatakan, langkah Jokowi merangkul Prabowo dan pensiunan jendral-jendral militer, menggambarkan kekhawatiran Jokowi akan keselamatan dirinya.
"Menggandeng Prabowo, badan-badan keamanan, dan pensiunan jendral-jendral militer, mencerminkan bahwa Jokowi Khawatir akan keamanan dirinya sendiri yang selalu dalam ancaman," tambah Brian.
"Sangat luar biasa, setelah lima tahun berkuasa, Jokowi masih belum bisa tenang berada dalam kandang singa di Jakarta," ujarnya. (*)