Find Us On Social Media :

Mengenang Pernikahan Halimah dan Bambang Trihatmodjo dengan Adat Minang, Soeharto dan Ibu Tien Pun Kenakan Busana Minangkabau, Begini Suasananya yang Tak Diduga

By None, Kamis, 7 November 2019 | 15:45 WIB

GridPop.id - Sejak menikah, banyak yang memuji Bambang Trihatmodjo dan Halimah sebagai pasangan ideal.

Sayang, setelah mengarungi biduk rumah tangga selama lebih dari seperempat abad dan telah dikaruniai seorang cucu, perkawinan mereka kini berada di ujung tanduk.Mungkin bagi pasangan suami-istri lainnya, masa 26 tahun perkawinan merupakan masa indah untuk menikmati sisa hidup bersama.

Baca Juga: Akui Suaminya Kerap Digoda dan Minta Dinikahi Wanita Lain, Kartika Putri Kontrol Suaminya Lewat Media Sosial: Udah Aku Block

Setelah anak-anak beranjak dewasa, kini waktunya mengisi hari tua dengan mengemong cucu-cucu tercinta.

Tapi yang diaalmi Halimah dan Bambang, tak seindah itu,

Setelah bersama selama 26 tahun, ibu tiga anak ini dikejutkan dengan kenyataan sang suami mengajukan talak.

Kisah pernikahan Bambang dan Halimah cukup unik.

Setelah mendapat lampu hijau dari keluarga masing-masing, Halimah yang semasa gadis dikenal dengan panggilan Baby, menikah dengan Bambang, Sabtu, 24 Oktober 1981.

Saat itu, Soeharto masih berjaya. Tak heran jika pernikahan putranya mendapat perhatian besar.

Baca Juga: Tak Ada Hujan dan Badai, Kasus Perselingkuhan Artis Kondang Ini Tiba-tiba Dibongkar Habis oleh Seorang Guru, Ternyata Sudah Berulangkali!

Memang, kala itu belum ada infotainment atau tabloid hiburan, tapi harian Kompas dua hari berturut-turut menaruh berita pernikahan akbar itu di halaman pertama (25 & 26 Oktober 1981).

Yaitu saat akad nikah yang dilaksanakan dengan adat Minangkabau bercampur Deli dan esok harinya dalam prosesi ngunduh mantu secara adat Jawa.

Acara dimulai dengan menjemput marapulai (pemuda), yakni Bambang, dari rumah orangtuanya di Jl Cendana, Jakarta Pusat, oleh pihak anak daro.

Setelah mendapat izin dari Soeharto-Tien, Bambang diboyong ke Balai Kartini.

Baca Juga: Tergiur dengan Kemolekan Tubuh Adik Iparnya Sendiri, Pria di Mamasa Nekat Cabuli Adik Kandung Istrinya Berkali-kali hingga Hamil

Dalam peristiwa itu, tak hanya Bambang berpakaian Minang, tetapi juga Soeharto, Tien, Tutut, Mamiek, Elsye Sigit, dan keluarga Cendana lainnya.

Di ambang pintu Balai Kartini, rombongan Keluarga Cendana ditaburi beras kuning oleh Kamil-Achara. Soeharto bertindak sebagai saksi dari pihak mempelai pria, sementara mantan wapres (alm) Adam Malik menjadi saksi mempelai wanita.

Setelah resmi menjadi suami-istri dan mengikuti prosesi adat Minang, Bambang-Halimah dibawa ke Wisma Tamu di sebelah Istana Merdeka, Jakarta Pusat, sebagai tempat tinggal sementara.