Tapi ada yang mengatakan, wanita dalam kondisi haid, akan mengotori kesucian tempat sakral ini.
"Dalam shinto, darah itu kotor," ujar Ryo Hashimoto, seorang budayawan Jepang.
Tapi ada juga yang mengatakan, perjalanan menuju pulau ini termasuk berbahaya.
Itulah mengapa wanita dilarang.
Bagi yang ingin ke pulau ini, waktu kunjungan sangat dibatasi.
Setiap tahun, hanya ada satu hari dimana pulau ini dibuka untuk umum, yakni tiap tanggal 27 Mei.
Bila pulang, pengunjung dilarang membawa benda apapun dari pulau ini.
Bahkan sepotong rumput pun dilarang untuk dibawa pulang. (*)