Ia pun akhirnya meninggal lantaran tersedak.
Saksi mengatakan, hukuman itu diberikan hanya karena masalah sepele.
Jintong disebut-sebut ribut saat melakukan senam pagi.
Ia berteriak-teriak dan tertawa keras-keras.
Gurunya jengkel, kemudian melakban mulut Jintong agar ia tak lagi bersuara.
Dalam kondisi mulut dilakban, Jintong melompat-lompat bersama teman-temannya.
Saat itulah, ia diduga tersedak dan tak bisa bernafas.
Para staf sekolah sempat membawa Jintong ke klinik sekolah.