Find Us On Social Media :

Selama Ini Dianggap Sepele, Stop Lakukan Hal Ini saat Bayi Terjatuh, Akibatnya Bisa Fatal!

By None, Kamis, 14 November 2019 | 13:01 WIB

Ilustrasi

GridPop.id - Kemampuan bayi meningkat seiring dengan pertumbuhan usianya.

Awalnya hanya tidur, bayi kemudian bisa berguling ke kanan dan ke kiri.

Nah, di situlah letak bahayanya.

Saat kemampuan berguling itu dimiliki, maka resiko terjatuh dari tempat tidur, sofa, atau tempat dimana bayi itu ditidurkan semakin besar.

Hanya saja, banyak Mama yang panik dan tidak mengindahkan keselamatan si kecil saat ia terjatuh.

Baca Juga: Masukkan Bayi Hasil Hubungan Asmaranya dengan Pacar ke Mesin Cuci hingga Tewas, Begini Pengakuan Tersangka yang Bikin Shock: Dia Tidak Bertanggung Jawab!

Berikut 3 hal yang sebaiknya jangan Mama lakukan saat bayi terjatuh:

1. Hindari Langsung Mengangkat atau Menggendong si Kecil Saat bayi jatuh, biasanya secara refleks Mama akan segera menggendongnya, tetapi cara ini sebenarnya kurang tepat.

Cara yang benar adalah menenangkan diri, lalu tunggu beberapa detik, ingat posisi jatuh si bayi, lihat bagian tubuhnya ada yang terluka atau tidak.

Sekalian perhatikan juga, apakah gerakan si bayi ada yang aneh, atau coba perhatikan apakah si bayi ada trauma dan patah tulang.

Observasi ini penting untuk tindak lanjut pertolongan. 

2. Tidak boleh menggosok luka lebam.Kalau terjadi luka lebam, bila tidak bisa ditangani segera, bisa didinginkan dulu.

Setelah luka, dalam 24-28 jam akan terbantu.

Tapi ingat untuk tidak menggosok lukanya karena bisa memperparah lukanya.

3. Jangan Cuek

Kenali gejala-gejala kegawatdaruratan saat bayi terjatuh.

Tindakan menunda-nunda akan menghambat  penyelamatan si bayi.

Baca Juga: Tak Kuat Menanggung Aibnya, Gadis 18 Tahun di Purworejo Ini Tega Sumpal Mulut Bayi yang Baru Dilahirkannya dan Disembunyikan dalam Lemari KosnyaKenali Tanda-Tanda Kegawatdaruratan Saat Bayi Terjatuh Kalau seluruh badan bayi terjatuh sedangkan ia terbungkus baju yang tebal, biasanya saat jatuh tidak akan menyebabkan memar yang parah.

Tetapi kalau saat jatuh, kepala yang terkena lantai duluan, maka harus diperhatikan secara khusus.

Karena untuk bayi kecil, kepala akan lebih berat daripada badannya, apalagi kalau saat jatuh tidak memakai baju, maka akan menyebabkan memar yang serius.

Koagulasi (proses penggumpalan cairan) anak-anak masih sangat lemah, apalagi kalau masih anak yang berumur 6 bulan.

Dengan begitu, saat ia terjatuh dan kepalanya cedera, si kecil akan terlihat baik-baik saja, tapi setelah cukup lama, lukanya akan menjadi semakin parah.

Untuk luka di bagian kepala, harus sangat diperhatikan apakah anak-anak memiliki gejala lesu, muntah-muntah, koma, dan system saraf lainnya. Kalau anak-anak ketika terluka malah menangis, tidak muntah, wajahnya normal, maka itu masih baik keadaannya.

Terbalik dengan anak yang ketika jatuh mukanya langsung pucat, lalu muntah, itu keadaannya lebih parah, harus segera dibawa ke rumah sakit, melakukan pemeriksaan dan pengamataan sekitar 3-4 hari.

Baca Juga: Menyayat Hati, Perempuan Cantik Ini Terpaksa Melahirkan di Kamar Mandi karena Ditolak Rumah Sakit dan Disuruh Pulang Saat Kontraksi, Begini Nasib Bayinya

Gejala apa yang ditunjukkan si bayi setelah jatuh yang harus segera dibawa ke rumah sakit?

Selama orangtua banyak memperhatikan bayi mereka, mencegah bayinya jatuh dari ranjang atau tempat yang agak tinggi.

Siang hari sebaiknya biarkan bayi bermain di matras, atau ketika ibu memasak, taruh bayi di kereta dorong, taruh di dapur, pasangkan sabuk pengamannya.

Orangtua juga sebaiknya belajar beberapa penanganan darurat, agar bisa menolong bayinya kalau sedang dalam keadaan tersebut, misal, saat ia terjatuh.