Berbagai cara ditempuh untuk membesarkan usaha tersebut. Usaha terus berkembang hingga produk siomay Sriyono yang diberi nama 'Siomay Senayan' berkembang pesat.
"Tahun 2003, usaha siomay saya, Siomay Senayan, awalnya bisa memberi pemasukan hingga Rp 2 Milyar per tahun," ungkapnya.
Namun usaha itu goyah dan Sriyono mengalami kerugian.
"Tapi usaha itu pun goyah. Saya kehilangan semua harta sampai pernah jadi tuna wisma di tahun 2008," kenangnya.
Baca Juga: Miliarder Berlian Meninggal Saat Menjalani Operasi Pembesaran Alat Vital di Sebuah Klinik
Hingga 2009, Sriyono memilih menetap di Masjid Al Bina di kawasan Senayan.
Beruntung saat itu ada yang memberinya modal. Ia pun kembali berjualan siomay meski hanya keliling menggunakan sepeda.
(*)