Find Us On Social Media :

Dipandang Sebelah Mata, Fadli Zon Ragukan Kemampuan Ahok Jadi Petinggi Pertamina hingga Layangkan Kritikan Tajam: Kayak Nggak Ada Orang Lain Aja, Dia kan Bukan Ahli Minyak!

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Minggu, 24 November 2019 | 12:15 WIB

Fadli Zon dan Basuki Tjahaja Purnama.

GridPop.ID - Diangkatnya Basuki Tjahaja Purnama menjadi Komisaris Utama PT Pertamina menimbulkan pro dan kontra.

Pria yang dikenal dengan nama BTP atau Ahok itu juga menerima pernolakan dari karyawan Pertamina sendiri.

Bukan hanya itu, Ahok juga dihujani kritik dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Baca Juga: Geger Unggah Foto Cium Pembalap Jorge Lorenzo di Bali, Nikita Mirzani Bikin Iri Kaum Hawa, Janji Liburan Bareng?

Diberitakan Kompas.com, Fadli Zon mengkritik langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohit yang menunjuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pt Pertamina.

Ia menilai masih banyak orang lain yang lebih kompeten untuk mengisi pos tersebut.

"Kalau saya menilai, kayak enggak ada orang lain aja gitu, apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa saja," kata Fadli kepada wartawan di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Baca Juga: Dulu Dipuja dan Bergelimang Harta, Artis Cantik Ini Bangkrut hingga Mengemis dan Minta-minta Demi Bertahan Hidup

"Kan harusnya mencari orang profesional, memangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina," sambung anggota Komisi I DPR ini.

Fadli menilai, penunjukan Ahok yang pernah menjadi terpidana kasus penistaan agama justru menimbulkan penolakan dari orang-orang yang tak menyukai sosok mantan gubernur DKI Jakarta itu.

"Itu menimbulkan tokoh-tokoh, orang-orang dan masyarakat yang selama ini kontra terhadap Ahok menjadi tidak suka," ujarnya.

Fadli pun menilai sosok Ahok dipilih bukan karena prestasi atau kemampuannya.

Baca Juga: Sebut Wajah Lawas Bebby Fey Mirip Lucinta Luna, Artis Ini Bongkar Habis Semua Bagian Tubuhnya yang Pernah di Permak Hingga Alami Kegagalan Operasi: Korengan Semua!

Namun, ia menilai Ahok terpilih karena faktor pertemanannya dengan Presiden Joko Widodo.

Ahok memang pernah berpasangan dengan Jokowi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

"Jadi saya kira mungkin itu refeleksi kedalaman hubungan Pak Jokowi dengan Ahok sebagai teman sejati atau teman politik," ujarnya.

Berkaca dari pernyataan Fadli Zon tersebut, alangkah baiknya melihat rekam jejak Ahok sebelum menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.

Baca Juga: Diacuhkan Richard Kyle Gara-gara Sibuk Goda Wanita Lain, Jessica Iskandar Ngamuk Sampai Blokir Nomor Sang Kekasih: Jangan Telepon Aku Lagi!

Selain dikenal saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok rupanya sempat malamng melintang di dunia pertambangan.

Dikutip dari buku Jejak Para Pemimpin (2014), selepas menjadi sarjana Teknik Geologi dari Universitas Trisakti, Ahok memutuskan mengikuti jejak ayahnya menjadi pengusaha.

Pada 1989, ia pulang kampung ke Belitung dan mendirikan CV Panda. Perusahaan itu bergerak di bidang pertambangan, sebagai kontraktor PT Timah.

Selama dua tahun menjadi kontraktor, Ahok bermimpi menjadi pengusaha di bidang pembangunan yang lebih besar lagi.

Baca Juga: Dulu Jadi Pacar Putri Tanjung, Ternyata Begini Fakta Kehidupan Gofar Hilman yang Bikin Tercengang, Pernah Jadi Anak Punk hingga Pecahkan Rekor!

Namun, ia sadar bahwa untuk menjadi pengolah mineral, diperlukan modal yang besar serta manajemen yang profesional.

Untuk itu, ia kembali ke Jakarta dan mengambil S2 di bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetia Mulya.

Setelah meraih gelar Magister Manajemen (MM), Ahok diterima bekerja di PT Simaxindo Primadya di Jakarta.

Perusahaan itu bergerak di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik.

Baca Juga: Tak Hanya Ashanty, Ternyata Sederet Artis Kondang Ini Diam-diam Juga Mengidap Autoimun, Bahkan Ada Yang Sampai Meninggal Dunia, Siapa?

Ahok berperan sebagai staf direksi bidang analisis biaya dan keuangan proyek. Namun, tak lama, Ahok ingin mengembangkan usahanya di Belitung sehingga berhenti bekerja dan pulang kampung pada 1992.

Pada 1992, Ahok mendirikan PT Nurinda Ekapersada. Perusahaan itu didirikan sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995.

Pabrik yang dimaksud berlokasi di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Manggar, Belitung Timur.

Ahok bermimpi pabrik itu menjadi percontohan agar usaha bisa menguntungkan bagi pemegang saham, karyawan, dan warga sekitarnya.

Baca Juga: Endang Tarot Terawang Alasan Artis ini Buru-buru Menikah hingga Bikin Heboh Jagat Selebriti: Ada Gairah dan Merasa Berubah!

Dengan dibantu berbagai orang, pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Pulau Belitung itu didirikan pada 1994.

Ahok memilih menggunakan teknologi dari Amerika Serikat dan Jerman untuk operasionalnya. Ia ingin perusahaannya bisa memulai tumbuhnya suatu kawasan industri terpadu dan pelabuhan samudra dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).

Sayang, langkahnya terhenti pada tahun 1995. Pabrik Ahok ditutup pemerintah. Ahok mengaku ada oknum Kementerian Kehutanan yang menerbitkan sertifikat hutan lindung di lahan tambang miliknya.

Sontak, perusahaan tambang Ahok ditutup. Peristiwa inilah yang pada akhirnya membuat Ahok berniat menjadi pejabat.

Baca Juga: Awalnya Reaksi Pria Ini Melihat Bayinya yang Baru Lahir Bikin Semua Terharu, Tapi Fakta di Baliknya Kemudian Membuat Orang Terkejut

Sebab, lanjut dia, pengusaha tidak bisa melawan kebijakan pemerintah.

Terkait dengan berbagai penolakan dan kritikan tersebut, baik dari Ahok maupun Erick Thohir memberikan tanggapan dengan santai.

Dikutip dari ANTARA News, dirinya menyindir kalau hidupnya selalu mendapat penolakan di mana-mana.

"Kayaknya hidup gue ditolak melulu. Hidup ini ya nggak ada bisa setuju 100 persen. Tuhan saja ada yang nentang kok," kata Ahok di Semarang, Jateng.

Baca Juga: Basuki Tjahaja Purnama Jadi Petinggi Pertamina dengan Gaji Fantastis, Veronica Tan Justru Kepergok Rela Pergi Jauh untuk Temui Pria Ini Jualan Baju!

Meski mendapatkan berbagai penolakan, dirinya mengak tetap siap menjadi pimpinan Pertamina.

"Ya kalau ditunjuk, diminta tugas ya harus siap dong, kita mesti siap lah," katanya.

Melihat hal itu, Erick Thohir selaku orang yang menunjuk Ahok untuk posisi tersebut akhirnya angkat bicara.

Diberitakan Tribunnews.com, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir komentar adanya penolakan masuknya Ahok ke BUMN.

Menurutnya itu suatu hal yang biasa.

Baca Juga: Ramalannya Sering Jadi Kenyataan, Roy Kiyoshi Terawang Artis Cantik Gunakan Cara Tak Lazim hingga Akibatkan Hal ini, Siapa?

"Saya rasa kalau pro kontra bukan hanya pak Basuki saya sendiri ada pro kontra, Pak Chandra juga ada pro kontra," ungkapnya.

Menurutnya Ahok perlu diberi kesempatan untuk bekerja terlebih dahulu, kemudian lihat hasilnya.

Ia juga menambahkan terkadang semua suudzon tanpa melihat hasil.

"Yang penting sekarang kita kerja," katanya.

Erick Thohir telah menyatakan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan menjadi Komisaris Utama (Komut) PT. Pertamina.

Baca Juga: Kini Sakit-sakitan, Artis Cantik Ini Sempat Jadi Korban Bully Hingga Terpaksa Mengalah dan Lakukan Hal Ini: Aku Depresi, Ini Pengalaman Buruk!

Pernyataan itu disampaikan Erick Thohir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

"Saya rasa sudah putus dari beliau pak Basuki akan menjadi komisaris utama di Pertamina," ujarnya dilansir melalui Youtube Kompas TV, Jumat (22/11/2019).

Ia juga mengatakan Ahok bisa bertugas di Pertamina hari itu juga maupun Senin (25/11/2019). (*)