Find Us On Social Media :

Pejabat Ini Sebut Ahok Dapat Jabatan Petinggi Pertamina Karena Faktor Pertemanan, Inilah Tugas Basuki Tjahaja Purnama Jadi Tangan Kanan Jokowi Berantas Habis Para Mafia!

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Minggu, 24 November 2019 | 15:30 WIB

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok

GridPop.ID - Basuki Tjahaja Purnama telah kembali mewarnai jajaran kepemimpinan di Indonesia.

Lelaki yang akrab disapa BTP atau Ahok itu ditetapkan jadi Komisaris Utama PT Pertamina namun menuai pro dan kontra dari publik, termasuk dari pejabat.

Kendati demikian, apa sebenarna tugas Basuki Tjahaja Purnama selama menjadi petinggi Pertamina itu?

Baca Juga: Pertanyakan Sosok Misterius di Belakang Jokowi saat Kenalkan Staf Khusus Kepresidenan, Veronica Koman Kena Semprot Gibran Rakabuming hingga Mengaku Salah, Ada Apa?

Diberitakan Kompas.com, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohit yang menunjuk Ahok sebagai Komisaris Utama Pt Pertamina.

Ia menilai masih banyak orang lain yang lebih kompeten untuk mengisi pos tersebut.

"Kalau saya menilai, kayak enggak ada orang lain aja gitu, apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa saja," kata Fadli kepada wartawan di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019).

Baca Juga: Sudah Jalani Pemotretan Prewedding, Richard Kyle Diramalkan Mbak You Belum Mantap Nikahi Jessica Iskandar: Masih Ada Kebimbangan!

"Kan harusnya mencari orang profesional, memangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina," sambung anggota Komisi I DPR ini.

Fadli menilai, penunjukan Ahok yang pernah menjadi terpidana kasus penistaan agama justru menimbulkan penolakan dari orang-orang yang tak menyukai sosok mantan gubernur DKI Jakarta itu.

"Itu menimbulkan tokoh-tokoh, orang-orang dan masyarakat yang selama ini kontra terhadap Ahok menjadi tidak suka," ujarnya.

Baca Juga: Alami Kejadian Tak Masuk Akal, Barbie Kumalasari Mendadak Teriak Histeris saat Dapat Teror Paku di Dalam Tasnya, Mbah Mijan : Dia Kena Santet!

Fadli pun menilai sosok Ahok dipilih bukan karena prestasi atau kemampuannya.

Namun, ia menilai Ahok terpilih karena faktor pertemanannya dengan Presiden Joko Widodo.

Ahok memang pernah berpasangan dengan Jokowi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

"Jadi saya kira mungkin itu refeleksi kedalaman hubungan Pak Jokowi dengan Ahok sebagai teman sejati atau teman politik," ujarnya.

Baca Juga: Jadi Anak Sambung Konglomerat, El Rumi Iseng Pakai Jet Pribadi Untuk Jalan-jalan, Tingkah Lakunya Bikin Semua Mata Tercengang!

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengangkat mantan Gubernue DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Kembali dikutip dari Kompas.com, penunjukkan Ahok sebagai komisaris utama (komut) Pertamina menuai pro dan kontra di publik.

Bahkan peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman berpendapat, Ahok yang notabene-nya adalah seorang eksekutor lebih cocok menjadi Direktur Utama.

Sementara tugas komisaris bukan di operasional, tetapi melakukan pengawasan terhadap direksi dan mengevaluasi program kerja.

Baca Juga: Akui Kecripatan Popularitas Raffi Ahmad, Nisya Ahmad Angkat Bicara saat Dituding Numpang Hidup Mewah Bersama sang Kakak hingga Bongkar Pekerjaan Suaminya yang Bukan Kaleng-kaleng!

Meski demikian, Ferdy menyebut bahwa nama Ahok tetap bisa menggentarkan para mafia.

"Meskipun komut, para mafia harus hati-hati, karena penunjukan Ahok adalah upaya Jokowi berperang melawan mafia migas yang sudah lama bercokol di Pertamina," kata Ferdy dalam siaran pers, Minggu (24/11/2019).

Menurut dia, posisi komut bagi Ahok penting untuk mencegah intervensi non-korporasi, intervensi politik, maupun intervensi mafia ke Pertamina.

Sebab Komut lah yang akan mengevaluasi dan mengawasi kerja direktur utama.

Baca Juga: Diam-diam Idap Penyakit Kista, Seorang Ustaz Bongkar Penyebab Sakitnya Irma Darmawangsa, Ada Kaitannya dengan Irfan Sbaztian?

Oleh karena itu, para direktur juga disarankan untuk bekerja dengan baik, mengingat Ahok berani mengeksekusi.

"Direktur-Direktur Pertamina juga harus bekerja dengan baik, karena Ahok itu berani menelanjangi Dirut berkinerja buruk ke publik. sama seperti ia menelanjangi para koruptor ke publik," ucapnya.

Di sisi lain kata Ferdy, dipilihnya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina karena Jokowi belajar dari kegagalan Pertamina melakukan peremajaan kilang Balongan, kilang Cilacap, Kilang Duri, dan beberapa kilang lainnya untuk mengurangi impor.

"Jokowi juga belajar, percuma saja menempatkan komisaris mantan petinggi militer dan mantan menteri BUMN di Pertamina, tetapi tidak bisa membantu dalam proses pengawasan," tutur Ferdy.

Baca Juga: Nikah dengan Pria Blasteran Berstatus Konglomerat Muda, Nana Mirdad Dibuat Geleng-geleng Kepala saat Andrew White Akui Suka Makan Bakso dan Ceker Ayam: Dia mah Bule Palsu

Direktur-direktur yang sebelumnya pernah menjabat, belum menunjukkan kinerja apik karena produksi minyak dan gas turun. Padahal, Presiden telah memberikan hak kelola Blok Mahakam dari total E&P.

Begitu pun Blok Rokan dari Chevron Indonesia dan beberapa blok Migas yang dioperatori pihak asing ke Pertamina.

"Untuk itulah, Ahok yang menjadi tangan kanan Presiden Jokowi di Pertamina wajib hukumnya berperang melawan mafia," sebutnya. (*)