GridPop.ID - Penyanyi Agnes Monica Muljoto atau akrab disapa Agnez Mo tengah jadi perbincangan publik.
Pasalnya, penyanyi berusia 33 tahun itu belum lama ini mengeluarkan pernyataan yang menghebohkan.
Karena sikapnya itu, Agnez Mo menuai berbagai pro dan kontra dari publik.
Diberitakan Grid.ID, pada sebuah wawancara bersama awak media di gelaran AMA 2019, Agnez Mo mengungkapkan bahwa dirinya justru tak memiliki darah Indonesia.
"Sebenarnya, aku nggak punya darah Indonesia atau apa pun. Aku berdarah Jerman, Jepang, Tiongkok, dan aku hanya lahir di Indonesia," beber Agnez Mo dilansir YouTube Build Series.
Tinggal di Indonesia dengan berbagai keberagaman, justru membuat sang artis menghargai setiap budaya yang ada di Indonesia.
"Itu mengajariku untuk merangkul perbedaan, kerentananku, perbedaan yang ada, keunikanku, dan lain-lainnya," tandasnya.
Namun, siapa sangka, pernyataan yang dilontarkan Agnez itu justru mendapat respon yang negatif dari berbagai pihak.
Monica Kumalasari, seorang pakar gestur dan mikro ekspresi pun angkat bicara tentang pernyataan Agnez yang ramai tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Monica dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube Abraham Silaban pada Rabu (27/11/2019) kemarin.
"Bagaimana anda menilai steatment ini?" tanya Abraham kepada Monica.
"Yang pertama kita perlu membedakan fakta dan persepsi, faktanya yang dikatakan oleh Agnez Mo adalah benar bahwa dia mengungkapkan suatu fakta,"
"Tetapi ketika mengungkapkan suatu fakta tersebut, perlu dilihat bagaimana emosi yang menyertainya," ungkap Monica.
Setelah melihat video tentang pernyataan Agnez Mo berulang kali, Monica tak melihat sama sekali niatan sang penyanyi untuk melecehkan Indonesia.
"Nah emosi yang paling harus diwaspadai ketika seseorang mengatakan suatu fakta adalah emosi yang paling jelas terlihat itu ada di facial expression,"
"Saya tidak menjumpai emosi yang disebut dengan jijik, atau emosi yang menunjukkan seseorang itu merasa superior, dan topik pembicaraannya itu lebih inverior," ungkap sang pakar ekspresi.
"Saya tidak menjumpai ekspresi itu pada Agnez Mo, karena ketika dia mengatakan seperti itu, itu adalah sebuah fakta karena dia berdarah banyak, dari beberapa nation," lanjutnya.
Bahkan dari gerak tubuh sang penyayi pun, Monica tak melihat sama sekali niatan Agnez untuk merendahkan Indonesia.
"Dan juga ketika mengatakan seperti itu, dia sedang mengartikulasi atau mengumpulkan kata-katanya, agar memang yang disampaikan adalah sesuatu fakta dan bukan persepsi,"
"Gayanya saya lihat seperti Lady Gaga, dia banyak menggerakkan tangan, dan itu natural," beber Monica.
"Ini body language yang disebut dengan gerakan manipulatif, gerakan ini bukan berarti dia memanipulasi apa yang dia katakan, tetapi dia melakukan suatu gaya yang persis seperti Lady Gaga," imbuhnya.
Maka dari itu, Monica merasa pernyataan dari Agnez Mo dalam sebuah talk show tak perlu lagi ditelusuri lebih lanjut.
"Dan jika kita membicarakan tentang body language, maka ini dikesampingkan sebagai sesuatu yang tidak perlu di investigated lebih lanjut bahwa ini sebuah kebohongan,"
"Saya tidak mendapatkan micro expression yang merendahkan," tandasnya.
(*)