Walaupun terdapat pula tunjangan-tunjangan lain yang besarannya sekitar Rp 100-500 juta, tetapi nilai ini tak sebanding dengan hasil perusahaan milik Nadiem Makarim.
"Jadi itung-itungan ini tidak pernah masuk ke dalam pertimbangan? Ini tidak penting bagi Nadiem Makarim angka-angka ini?" tanya Najwa Sihab dalam acara Mata Najwa Trans7, Minggu (1/12/2019).
Diketahui, Nadiem meninggalkan dunia start up Gojek yang dirintisnya sejak awal hingga menjadi perusahaan decacorn.
Dalam perusahaannya tersebut, Nadiem telah memperkejakan begitu banyak orang sebagai karyawan atau mitranya.
Maka, menjadi menteri presiden juga belum tentu dapat dilihat hasilnya.
"Kalau mau jadi menteri tapi untuk cari uang ya mendingan nggak usah jadi menteri gitu lho," jawab Nadiem menegaskan.
"Ya kalau jadi menteri ya melayani," sambungnya.
Ia mengaku kurang lengkap jika kehidupannya belum ada kepemimpinan dalam melayani.
"Tapi yang penting kita itu dalam kehidupan kita belum lengkap kepemimpinannya kalau belum melayani. Itu lho yang saya kepingin," ujar Nadiem.
Saat ditanya Najwa mengenai perusahaan Gojek, Nadiem juga mengaku senang di perusahaan start up-nya tersebut.