Tetapi ia berpandangan tak lengkap jika hanya berkiprah di dalam dunia swasta saja.
Adanya tawaran dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi menteri merupakan kesempatan Nadiem dalam berkiprah di dalam sektor kepemerintahan atau negara.
"Sebenernya saya seneng baget di perusahaan saya sebelumnya, tapi menurut saya prinsip kepemimpinan versi saya pribadi adalah kita tuh belum kelar kalau hanya pernah punya pengalaman di dalam suatu sektor swasta saja," katanya kepada Najwa.
Menurutnya, kini banyak sekali anak-anak muda yang apatis.
Hal ini ia contohkan banyaknya anak-anak muda yang tidak mau bergabung dengan pemerintah.
"Tapi kenyataannya adalah kalau semua berpendapat itu, dan semuanya yang hanya penting itu cari uang aja, negara kita nggak bakal ke mana-mana," jelasnya.
Bagi Nadiem, ukuran kesuksesan adalah ketika dirinya bisa bermakna dan memberikan dampak untuk orang lain.
Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem memandang pendidikan tidak hanya berasal dari guru di sekolah saja, namun juga para orangtua murid.
Ia mengatakan sulit sekali menebak masalah yang akan dihadapi di masa depan.
Menurutnya, adanya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) maka masalah di masa depan dapat ditangani.