Find Us On Social Media :

Setali Tiga Uang, Setelah Lengserkan Ari Askhara, Erick Thohir Bakal Pecat Semua Petinggi Garuda yang Ikut Andil dalam Penyeludupan Harley: Kalau Memang Kotor ya Bongkarlah

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Sabtu, 7 Desember 2019 | 14:00 WIB

Ari Askhara, Dirut Garuda Indonesia yang dicopot Erick Thohir

Indikasinya terlihat dari keikutsertaan empat direksi dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia yang baru dipesan dari pabrik Airbus di Perancis itu.

Baca Juga: Dulu Kondang Sampai Lupa Daratan, Aktor Senior Ini Bangkrut Hingga Pilih Hengkang dan Menetap di Negeri Orang

Erick kecewa karena apa yang dilakukan Ari Askhara tampak seperti tindakan penyeludupan yang terencana dan sistematis.

"Karena yang sedih ini dilakukan sistemik. Dalam arti dirutnya ada kerja sama ini itu terus, bukan individu," kata Erick.

"Bahkan pesawat saja dipakai yang notabene masih uang negara (fasilitas negara). Masuk ke hanggar, ya itu kan sudah skenario," ujarnya.

Erick mengaku akan melakukan pertemuan dengan para komisaris PT Garuda Indonesia untuk menyelidiki oknum lain yang terlibat.

Baca Juga: Diberondong Pertanyaan Soal Program Bayi Tabung, Lucinta Luna Tampar Hotman Paris Dengan Jawaban Tak Terduga: Aku Bisa Beranak Seratus Dalam Setahun!

Dia memastikan tidak akan ragu-ragu merombak manajemen atau jajaran direksi PT Garuda Indonesia jika memang ditemukan indikasi melanggar tata kelola perusahana yang baik.

"Tidak masalah kalau ganti total, kalau memang itikad tidak baik, ya ganti total," ujar Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 ini.

Namun, Erick memastikan akan mengikuti prosedur yang berlaku pada perusahaan terbuka dalam melakukan pendalaman kasus ini.

Baca Juga: Lagi-lagi Bikin Gempar Jagat Maya, Pose Menantang Vanessa Angel di Atas Gepokan Uang Jadi Sorotan Netizen: Cash Aja Bro Gak Usah Transfer!

"Prosesnya karena (perusahaan) terbuka harus seperti itu. Saya tidak mau juga ada pesan yang salah yakni seakan-akan pemerintah mengintervensi atau masuk di segi korporasi, apalagi (perusahaan) yang terbuka," ujarnya. (*)