Find Us On Social Media :

Asmara Berujung Maut, Gadis Ini Dibunuh Secara Sadis oleh Pacarnya Sendiri di Kamar dengan Gunakan Bantal dan Pisau

By Maria Andriana Oky, Minggu, 15 Desember 2019 | 15:30 WIB

Mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Asmaul Husna, ditemukan telah menjadi mayat di kamar di Jl di Perumahan Citra Elok, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala

GridPop.ID - Sebuah kisah asmara berujung maut menjadi viral di media sosial.

Seorang mahasiswi cantik ditemukan tewas mengenaskan di kamar kos.

Dilansir dari Tribun Bogor, adalah Asmau Husnah, sosok mahasiswi cantik UIN Alauddin Makassar yang menjadi korban pembunuhan.

Mirisnya lagi, pembunuh Asmau Husna tak lain dan tak bukan adalah pacarnya sendiri, yakni RK.

Baca Juga: Lolos dari Kecelakaan Maut hingga Alami Operasi Pengangakatan Tengkorak, Penampilan Dylan Terlihat Beda dengan Potongan Rambut yang Baru

Masih mengutip dari Tribun Bogor, polisi sudah mengungkap kronologi pembunuhan Asmaul Husnah setelah berhasil menangkap RK.

Peristiwa pembunuhan ini terjadi di di Perumahan Citra Elok, RW 3 Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar pada Sabtu (14/12/2019).

Kanit Reskrim Polsek Manggala Iptu Syamsuddin menjelaskan korban dibunuh dengan cara yang cukup sadis.

Awalnya RK membuat korban tak berdaya di dalam kamarnya dengan cara menutup wajah koban dengan bantal.

"Awalnya pelaku menutup wajah korban dengan bantal selama 15 menit," kata Iptu Syamsuddin.

Baca Juga: Lolos dari Maut, Ini Kronologi Suami Bebaskan Istri Saat Terlilit dan hendak Dimangsa Ular Piton Sepanjang 6 Meter, Bikin Merinding!

Usai menutup wajah korban dengan bantal, RK melihat kekasihnya masih bisa bernafas.

Melihat kondisi kekasihnya yang tak berdaya, bukannya iba, RK kembali melanjutkan aksinya dengan mengambil pisau dari dapur.

"Pelaku langsung masuk ke dalam dapur lalu mengambil pisau dapur dan kembali lagi ke dalam kamar dan mengiris (mengerek) leher korban," ujarnya.

Penuturan Iptu Syamsuddin itu berdasarkan pengakuan Ridho, yang telah mengakui bahwa ia sebagai pelaku pembunuhan mahasiswi asal Soppeng tersebut.

Baca Juga: Obati Rindu pada Kawan Lama, Indro Warkop Ungkap Pesan Menyayat Hati dan Ucap Janji Setia pada Dono dan Kasino: Hanya Maut yang Berhasil Pisahkan Kami

Mirisnya lagi, sebelum ditangkap, RK justru hadir ke lokasi tempat ditemukan mayat Asmaul Husna dan berpura-pura tak mengetahui kejadian tersebut.

Korban ditemukan tewas pertama kali oleh sepeupunya Satriani sekitar pukul 12.00 siang.

Satriani kaget melihat sepupunya Asmaul Husnah terlentang di kamar dan wajah korban tertutup oleh bantal yang ada di dalam kamar tersebut.

"Datangkan tadi siang, saya buka pintu kamarnya sudah begitu (terlentang)," ujarnya.

Baca Juga: Kesaksian Tak Terduga Juru Kunci Petilasan Prabu Siliwangi saat Beredar Cerita Mistis di Sekitar Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Ada Apa?

Kasus asmara berujung maut sebelumnya pun pernah terjadi di Pakistan.

Dilansir dari Gridpop.id dalam berita sebelumnya, seorang mahasiswi cantik bernama Aasma Rani ditembak mati di kampung halamannya di Kohat, Pakistan.

Mirisnya, ia ditembak mati karena diduga menolak ajakan menikah dari seorang pria.

Menjelang ajalnya, Aasma Rani masih berusaha untuk menyampaikan sesuatu dalam video.

Dalam video Rani menyebutkan bahwa Mujahidullah Afridi adalah pria yang menembak dirinya.

Baca Juga: Sisa Hidup Komedian Ini Dihabiskan Hanya dengan Makan Garam hingga Maut Menjemput, Begini Kisahnya yang Menyayat Hati

Keluarga Rani menduga Mujahidullah dendam pada Rani karena ia menolak lamarannya.

Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya. Ayah Rani telah memohon keadilan dari pejabat tinggi.

Mereka juga memberi tahu polisi bahwa Mujahid adalah keponakan pemimpin lokal yang berpengaruh dan khawatir dia akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat keponakannya lolos.

Baca Juga: Sisa Hidup Komedian Ini Dihabiskan Hanya dengan Makan Garam hingga Maut Menjemput, Begini Kisahnya yang Menyayat Hati

Namun, pihak berwenang dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa polisi adalah lembaga penegak hukum independen.

Mereka akan melanjutkan penyelidikan secara profesional dan membawa pelaku ke pengadilan. (*)