GridPop.ID - Sebuah kisah asmara berujung maut menjadi viral di media sosial.
Seorang mahasiswi cantik ditemukan tewas mengenaskan di kamar kos.
Dilansir dari Tribun Bogor, adalah Asmau Husnah, sosok mahasiswi cantik UIN Alauddin Makassar yang menjadi korban pembunuhan.
Mirisnya lagi, pembunuh Asmau Husna tak lain dan tak bukan adalah pacarnya sendiri, yakni RK.
Masih mengutip dari Tribun Bogor, polisi sudah mengungkap kronologi pembunuhan Asmaul Husnah setelah berhasil menangkap RK.
Peristiwa pembunuhan ini terjadi di di Perumahan Citra Elok, RW 3 Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar pada Sabtu (14/12/2019).
Kanit Reskrim Polsek Manggala Iptu Syamsuddin menjelaskan korban dibunuh dengan cara yang cukup sadis.
Awalnya RK membuat korban tak berdaya di dalam kamarnya dengan cara menutup wajah koban dengan bantal.
"Awalnya pelaku menutup wajah korban dengan bantal selama 15 menit," kata Iptu Syamsuddin.
Usai menutup wajah korban dengan bantal, RK melihat kekasihnya masih bisa bernafas.
Melihat kondisi kekasihnya yang tak berdaya, bukannya iba, RK kembali melanjutkan aksinya dengan mengambil pisau dari dapur.
"Pelaku langsung masuk ke dalam dapur lalu mengambil pisau dapur dan kembali lagi ke dalam kamar dan mengiris (mengerek) leher korban," ujarnya.
Penuturan Iptu Syamsuddin itu berdasarkan pengakuan Ridho, yang telah mengakui bahwa ia sebagai pelaku pembunuhan mahasiswi asal Soppeng tersebut.
Mirisnya lagi, sebelum ditangkap, RK justru hadir ke lokasi tempat ditemukan mayat Asmaul Husna dan berpura-pura tak mengetahui kejadian tersebut.
Korban ditemukan tewas pertama kali oleh sepeupunya Satriani sekitar pukul 12.00 siang.
Satriani kaget melihat sepupunya Asmaul Husnah terlentang di kamar dan wajah korban tertutup oleh bantal yang ada di dalam kamar tersebut.
"Datangkan tadi siang, saya buka pintu kamarnya sudah begitu (terlentang)," ujarnya.
Kasus asmara berujung maut sebelumnya pun pernah terjadi di Pakistan.
Dilansir dari Gridpop.id dalam berita sebelumnya, seorang mahasiswi cantik bernama Aasma Rani ditembak mati di kampung halamannya di Kohat, Pakistan.
Mirisnya, ia ditembak mati karena diduga menolak ajakan menikah dari seorang pria.
Menjelang ajalnya, Aasma Rani masih berusaha untuk menyampaikan sesuatu dalam video.
Dalam video Rani menyebutkan bahwa Mujahidullah Afridi adalah pria yang menembak dirinya.
Keluarga Rani menduga Mujahidullah dendam pada Rani karena ia menolak lamarannya.
Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya. Ayah Rani telah memohon keadilan dari pejabat tinggi.
Mereka juga memberi tahu polisi bahwa Mujahid adalah keponakan pemimpin lokal yang berpengaruh dan khawatir dia akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat keponakannya lolos.
Namun, pihak berwenang dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa polisi adalah lembaga penegak hukum independen.
Mereka akan melanjutkan penyelidikan secara profesional dan membawa pelaku ke pengadilan. (*)