GridPop.ID - Menteri BUMN Erick Thohir tak hentinya membuat gebrakan setelah resmi dilantik.
Semakin hari, Erick Thohir kian gencar bersih-bersih perusahaan-perusahaan berpelat merah itu.
Tak hanya itu, belakangan ini Erick Thohir juga mencuri perhatian karena tampil dalam pentas drama.
Diberitakan Tribun Bogor, adapun video pentas drama Erick Thohir tersebut diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden dengan judul "Saat Menteri Adu Akting di depan Presiden: Pentas Prestasi Tanpa Korupsi".
Saat hadir dalam sebuah program TV, Erick Thohir pun disinggung soal aktingnya saat pentas drama itu.
Erick Thohir juga ditanya lebih deg-degan menjadi seorang menteri BUMN atau akting depan Presiden Jokowi.
"Lebih deg-degan jadi menteri BUMN, membersihkan semuanya atau akting depan presiden jadi tukang bakso," tanya seorang presenter.
Mendengar pertanyaan itu, Erick Thohir tak langsung menjawab hingga terkekeh sebelum akhirnya memberi tanggapan.
Menurutnya, akting depan Presiden Jokowi lebih deg-degan ketimbang menjadi seorang Menteri BUMN.
Terlebih Erick Thohir menyebut dirinya tidak terbiasa dengan beradu akting dalam sebuah pentas drama.
"Satu emang ga biasa drama drama, juga bukan bidangnya," ucap Erick Thohir seperti dilansir dari tayangan YouTube Metrotvnews, Selasa (17/12/2019).
Terlepas dari aktingnya tersebut, Erick Thohir kini kian melakukan gebrakan selama dua bulan menjabat sebagai menteri.
Langkah Erick di antaranya mencopot semua Deputi BUMN, memecat lima Direksi Garuda Indonesia, dan mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Bukan hanya itu saja, beberapa BUMN masuk dalam 'antrean' untuk dirombak susunan direksinya oleh Erick.
Beberapa BUMN juga belum memiliki direksi secara definitif.
Merujuk artikel dari Kompas.com, setidaknya ada 3 BUMN yang masih menunggu penetapan direksi oleh Erick Thohir.
1. PLN
Penetapan Direktur Utama PLN menjadi salah satu agenda yang harus segera dilakukan oleh Erick Thohir.
Pasalnya, sejak April 2019, PLN tidak mempunyai direktur utama definitif paska Sofyan Basyir dijadikan tersangka oleh KPK atas kasus suap PLTU Riau I.
Setelah itu, pemerintah telah melakukan pergantian jabatan pelaksana tugas direktur utama PLN sebanyak 3 kali.
Mereka adalah Muhamad Ali, Djoko Raharjo Abumanan, dan Sripeni Inten Cahyani.
Salah satu kandidat terkuat yang menjadi dirut PLN adalah mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.
"Di antara (calon) semuanya yang capable Pak Rudiantara. Dia kan sudah lama di PLN," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di kantornya, Jakarta, Senin (9/12/2019) seperti dikutip dari Kompas.com, 9 Desember 2019.
Arya menambahkan, awalnya Erick Thohir mengajukan tiga nama untuk jadi Dirut PT PLN. Berdasarkan hasil penilaian Tim Penilai Akhir (TPA) nama Rudiantara-lah yang terpilih.
"Jadi ada tiga yang dicalonkan, Pak Rudiantara, Bu Inten dan satu lagi bukan dari internal. Yang terbaik dilihat semua dari kondisi sekarang ya Pak Rudiantara," kata Arya.
Namun, Erick Thohir justru enggan mengungkapkan siapa yang akan ditunjuk sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero).
Sebab, batas akhir pengangkatan Direktur Utama PLN jatuh tempo pada 23 Desember 2019.
"Kalau enggak salah deadline 23 Desember nanti saya review dulu. Proses masih berjalan," ujar dia ketima ditemui di Jakarta, Jumat (13/12/2019) seperti dikutip dari Kompas.com, 13 Desember 2019.
2. Garuda Indonesia
Erick Thohir juga mencopot lima direksi Garuda Indonesia pada awal Desember lalu.
Pencopotan dilakukan paska temuan Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal dari Perancis dalam penerbangan perdana pesawat Airbus A330-900 NEO ke Indonesia.
Kelima direksi yang dicopot adalah Ari Askhara, Iwan Joeniarto, Mohammad Iqbal dan Heri Akhyar.
Kementerian BUMN saat ini baru menetapkan Fuad Rizal sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama;
Maskapai penerbangan pelat merah tersebut akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada pertengahan Januari 2020. Di dalam RUPSLB ini akan dilantik jajaran direksi baru.
Dikutip dari Kompas.com, 14 Desember 2019, Erick Thohir menilai menjadi Direktur Utama Garuda Indonesia harus mempunyai akhlak dan integritas yang baik dalam memimpin perusahaan tersebut.
"Kalau dia menjadi salah satu pimpinan (Garuda), itu pasti mendapat nafkah (penghasilan) yang baik, lalu juga di puncak kepemimpinannya, suka enggak suka pasti punya kekuasaan. Yang problem, khususnya di Garuda itu juga dikelilingi perempuan cantik-cantik," ujar Erick di Jakarta, Sabtu (14/12/2019).
3. KAI
Erick Thohir juga berencana merombak susunan direksi PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam waktu dekat.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Erick akan melakukan pergantian di jajaran direksi KAI meski tidak total. Direksi akan diambil dari orang internal KAI.
"Karena menyesuaikan latar belakang direksi yang ada dan menempatkan ke tempat yang benar," kata Arya seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (17/12/2019).
Perombakan dilakukan agar kinerja PT KAI semakin baik.
Saat ini, posisi Direktur Utama dijabat oleh KAI Edi Sukmoro. Direktur Niaga diisi oleh Dody Budiawan, dan Apriyono Wedi Chresnanto sebagai Direktur Operasi.
Sementara, Direktur Pengelolaan Prasarana dijabat oleh Awan Hermawan Purwadinata, Direktur Pengelolaan Sarana adalah Azahari, dan Direktur Keselamatan dan Keamanan diisi oleh John Robertho.
Lalu, Direktur SDM dan Umum dijabat oleh Ruli Adi, dan Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha adalah Amrozi Hamidi. Adapun, Direktur Keuangan dijabat oleh Didiek Hartantyo. (*)