Find Us On Social Media :

Nikah Muda hingga Jadi Korban KDRT, Kerangka Ayu Selisa Ditemukan 10 Tahun Kemudian, Inilah Pesan Terakhirnya yang Memilukan Sebelum Menghilang

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Jumat, 27 Desember 2019 | 16:00 WIB

Lokasi penemuan kerangka manusia di septic tank

GridPop.ID - Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) masih sering terjadi di Indonesia.

Sebagian besar korban merupakan perempuan yang mengalami kekerasan bahkan mirisnya hingga merenggang nyawa.

Belum lama ini, sebuah kasus diduga KDRT kembali terungkap tatkala kerangka perempuan ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Pernah Cicipi Pahitnya Hidup Melarat, Ibu Panji Petualang Curhat Mimpi Didatangi Dewi Ular Saat Mengandung hingga Putranya Terpaksa Makan Ini Karena Tak Punya Uang

Merujuk artikel dari Kompas.com, kerangka perempuan ditemukan di Kabupaten Bantul adalah Ayu Selisa, perempuan 17 tahun yang hilang sejak 10 tahun lalu.

Pada tahun 2008, Ayu Selisa yang kala itu masih berusia 16 tahun menikah dengan kekasihnya, Edi Susanto yang berusia 19 tahun.

Mereka tinggal di Kota Yogyakarta namun kerap pulang ke Bantul untuk mengunjungi orangtua Edi yakni Maluyo.

Baca Juga: Mengaku Kerap Didatangi Almarhum Olga Syahputra Lewat Mimpi, Jessica Iskandar Menangis Ingat Hal Ini Dari Sahabatnya: Dia Adalah Angin Segar!

Edi bekerja sebagai buruh serabutan dan Seli tidak bekerja.

Setahun menikah, Edi ternyata kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga kepada Ayu Selisa, istrinya yang kerap dipanggil Seli.

Saat pulang ke rumahnya, Seli pernah bercerita pada Anik Maidarningsih (51) ibundanya bahwa sering dikasari oleh suaminya seperti dipukul dan disundut rokok.

Seli menceritakan itu pada ibunya sambil menangis.

Baca Juga: Baru Saja Bebas Bersyarat, Ratna Sarumpaet Beri Komentar Menohok Terkait Prabowo Subianto Jadi Menteri di Kabinet Jokowi: Kurang Etis ya

"Pernah kasar, pernah cerita dislomoti (sundut) rokok. Sering nangis pengen pisah. Saya sebagai orang tua cuma bisa ngandani (memberitahu supaya sabar)," ujarnya, Kamis (26/12/2019) saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Badran, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta.

Pada tahun 2009, ibunda Seli curiga saat anaknya tidak lagi datang berkunjung. Padahal Seli dan Edi kerap bertandang ke rumahnya.

Jika anaknya tidak datang, maka Anik yang datang ke tempat tinggal anaknya di Karangjati.

"Seminggu enggak kelihatan ke sini saya sering ke sana (Karangjati)," ucapnya.

Baca Juga: Ramalkan Datangnya Bencana Besar Usai Fenomena Gerhana Matahari Cincin, Mbah Mijan Beri Peringatan Keras: Itu Sebagai Pertanda!

Sang ibu pun berusaha mencari keberadaan anak perempuannya. Ia juga kerap mengunjungi Karangjati, tapi Edi serta keluarganya selalu mengatakan bahwa Seli telah pergi.

Sementara itu, Leli saudara kembar Seli masih meyakini bahwa adiknya masih hidup walaupun 10 tahun tak ada kabar.

Namun harap tersebut pupus setelah kerangka Seli ditemukan di septic tank pekarangan mertuanya.

Sang ibunda menyakini bahwa anak perempuannya dibunuh Edi, suaminya.

Dia juga meminta agar polisi membuka kasus tersebut untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab atas kematian Seli.

Baca Juga: Bak Musuh Bebuyutan hingga Ogah Tarifnya Dibandingkan dengan Farhat Abbas, Hotman Paris Akui Pernah Dibayar Rp 167 Milliar

Ia menyesalkan apa yang telah dilakukan Edi kepada anak perempuannya.

"Kenapa dulu tidak dikembalikan ke saya saja," ucapnya.

Kerangka Seli ditemukan pada Minggu (22/12/2019) atau tepatnya 40 hari setelah kematian Edi, suami Seli yang pernah melakukan KDRT.

Penemuan kerangka Seli berawal saat warga membersihkan septic tank di pekarangan milik Maluyo, mertua dari Seli.

Penemuan kerangka tersebut kemudian dilaporkan warga ke polisi. Saat olah TKP, polisi menemukan potongan bordir pakaian dan gelang hitam yang diyakini adalah milik Ayu Selisa yang hilang 10 tahun lalu.

Baca Juga: Hanya Beli Dua Ekor Ikan dari Nelayan, Hotman Paris Berikan Segepok Uang Gulungan yang Diperkirakan Senilai Rp 10 Juta!

"Orangtua Ayu meyakini dan membenarkan terhadap barang tersebut milik anaknya Ayu Shelisa," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya kepada wartawan melalui pesan singkat Rabu (25/12/2019).

Ia juga mengatakan polisi masih mendalami kemungkinan dugaan pembunuhan terhadap Seli dan sedang mendalami keterangan saksi.

"Dugaan ada indikasi pembunuhan," katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.

"Ada indikasi penyebabnya terjadinya itu karena pembunuhan. Karena kalau dilihat keberadaan kerangka itu ada di dalam septic tank, bukan di tempat umum atau (kondisi) terjatuh atau bagaimana," katanya.

Selain itu indikasi lain yang mengarah ke pelaku pembunuhan adalah Edi sang suami, karena Edi meninggalkan surat wasiat akan menyusul istrinya sebelum bunuh diri beberapa hari yang lalu.

Baca Juga: Geger Video Syur Mirip Cupi Cupita, Personel Duo Gobas Kelabakan Tegaskan Hal ini: Kayanya Nggak Pernah Khilaf!

Ia mengatakan hasil pemeriksaan saksi-saksi, pelaku pembunuhan mengarah ke Edi. Namunpolisi masih perlu mendalami informasi dan keterangan lain.

Untuk mencari penyebab kematian, polisi juga masih mendalami informasi dan keterangan saksi, karena belum menemukan tanda kekerasan di kerangka Seli.

Sementara itu Suparno, Ketua RT 7 di lokasi penemuan kerangka meyakini bahwa kerangka tersebut adalah Seli, menantu Maluyo pemilik pekarangan tempat ditemukannya kerangka manusia tersebut.

Ia menceritakan warga menyadari bahwa Seli meninggal setelah Edi, sang suami menulis wasiat sebelum dia meningggal bunuh diri 40 hari lalu.

Baca Juga: Rafathar Pamer Karena Punya iPhone 11, Reaksi Tegas Nagita Slavina Justru Bikin sang Anak Diam Tak Berkutik, Ada Apa?

"Wasiat isinya intinya pokoknya 'pak mak aku arem nyusul mboh tua (Bapak dan Ibu, saya mau menyusul kakek nenek) sama istri saya'," ucapnya, Rabu (25/12/2019).

Masih merujuk sumber yang sama, polisi sudah memeriksa beberapa orang terkait kasus penemuan kerangka ini.

Saat ini sudah tiga orang diperiksa sehubungan dengan penemuan kerangka tersebut," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Asep Adi Saputra di Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/12/2019).

Namun, Asep tidak merinci siapa ketiga orang yang sudah diperiksa terkait kerangka dalam septic tank. (*)