Find Us On Social Media :

Biasanya Galak, Garaga Ular King Kobra Tunjukan Reaksi Berbeda saat Dimandikan Ana Cikey, Panji Petualang: Ini Emang Genit Banget Sumpah

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Selasa, 31 Desember 2019 | 09:16 WIB

Panji Petualang mengajak paranormal Ana Cikey untuk memandikan ular king kobra, Garaga.

"Ya ampun," ujar Ana Cikey.

Melihat reaksi tenang Gagara sedari tadi, Panji Petualang pun menyebut bahwa ularnya memang genit ketika berhadapan dengan wanita.

"Ini emang genit banget sumpah. Kalau lihat cewek enggak ada reaksi marah, enggak ada reaksi apa," lanjutnya.

"Ganteng mandi dulu ya biar tambah ganteng ya," ujar Ana Cikey kembali mengelus-elus bagian tubuh Garaga.

Baca Juga: Sempat Terhalang Restu Orang Tua Hingga Nekat Menikah Diam-diam, Sosok Suami Vanessa Angel Akhirnya Diumumkan: Alhamdulillah, Orang Tua Sudah Sahkan Kami!

Ana Cikey pun mengungkapkan bahwa Garaga adalah ular yang menggemaskan.

"Ini bener besar, ganteng, subhanallah, gemes," ujar Ana Cikey.

Tak lama Ana Cikey mengungkapkan kegemasannya, Garaga mulai kembali aktif. Kepalanya mulai mengarah ke Ana Cikey.

SAat posisinya dibetulkan oleh Panji, Garaga seolah-olah membuat gerakan seperti hendak mematuk.

"Mulai ngajak main teh," kata Panji.

Baca Juga: Ramalkan Skandal Video Panas Artis yang Kalahkan Kehebohan Kasus Luna Maya dan Ariel Noah, Denny Darko Sebut Karier Artis Alim ini Akan Hancur Lebur Seketika, Siapa?

"Oh ini ngajak main yah," kata Ana Cikey.

Beberapa kali Garaga sempat membuat gerakan seperti hendak menyerang. kepalanya berdiri tegap dengan mulutnya yang dibuka cukup lebar.

"Mainnya Garaga enggak asik buat kita," terang panji Petualang.

Namun pada akhirnya Panji Petualang kembali bisa menguasai Garaga.

Panji pun menakhiri prosesi memandikan Garaga dengan mengelap seluruh bagian tubuh king kobra itu menggunakan handuk kecil.

Baca Juga: Geger Medina Zein Diam-diam Konsumsi Narkoba, Ternyata Begini Dampak Berbahaya Narkotika Jenis Amfetamin Bagi Kesehatan, Efeknya Bisa Sebabkan Gangguan Ini!

Berbicara mengenai ular kobra, belakangan ini muncul fenomena ular kobra yang masuk ke pemukiman warga.

Hal itu tentu meresahkan masyarakat hingga penasaran apa yang jadi penyebabnya.

Melihat hal itu, Panji Petualang sempat melontarkan penyebab para ular kobra muncul di pemukinan warga.

Panji menyebutkan, faktor utamanya yakni akibat kerusakan habitat ular itu sendiri.

Baca Juga: Medina Zein Positif Pakai Narkoba, Netizen Geger Hingga Serbu Unggahan Terakhirnya Soal Kesehatan Mental: Positif Amphetamine Guys!

"Faktornya adalah kerusakan habitat," ujar Panji saat menjadi bintang tamu di program acara Call Me Mel (16/12/2019).

Pria yang kerap disebut pawang ular itu menjelaskan, kerusakan habitat membuat ular kehilangan tempat tinggalnya.

"Kerusakan habitat membuat mereka tidak bisa lagi menemukan habitat aslinya," terang Panji.

Ia juga menjelaskan, ular kobra sesungguhnya habitat ular kobra memang berdekatan dengan manusia.

"Sebetulnya kobra itu habitatnya memang berdekatan dengan manusia," kata Panji.

Baca Juga: Sering Dilakukan Tapi Lalai Penyebabnya, Dilarang Beri Minuman Kepada Korban Kecelakaan Karena Risikonya Bisa Sangat Fatal, Kok Bisa?

"Sedari dulu memang sering ditemukan di persawahan. Tapi kan seriring berjalannya waktu, sawah itu dijadikan rumah, tempat industri, jalanan, dan hal itu membuat mereka (ular) tersingkir," terang Panji.

Hal tersebut kemudian menjadikan ular kehilangan tempat tinggalnya yang pada akhirnya terjadilah fenomena seperti sekarang.

"Akhirnya mereka tidak punya habitat, dan konfliklah terjadi di situ," ujar Panji.

Panji Petualang kemudian menjelaskan, sebetulnya bulan Desember ini adalah bulan untuk para telur-telur ular menetas. Sementara, kata Panji, ular-ular itu bertelur pada bulan Juli lalu.

Baca Juga: Baru Saja Damai Dengan Zaskia Sungkar, Artis Cantik Medina Zein Harus Kembali Berurusan Dengan Polisi, Kombes Yusri: Dia Diamankan di Satuan Reserse Narkoba!

Maka dari itu sekarang kebanyakan ular yang menyerang pemukiman warga masih berukuran kecil yang diduga adalah ular yang baru saja menetas dari telurnya.

"Bulan menetas, kalau bertelurnya ular itu di bulan Juli," kata Panji. (*)