GridPop.ID - Panji Petualang selalu menghadirkan aksi yang bikin publik bergidik.
Bagaimana tidak, saat semua orang berusaha menghindari binatang buas, hal itu justru tak berlaku bagi Panji Petualang.
Pada setiap aksinya, Panji Petualang selalu berinteraksi dengan beberapa binatang buas termasuk ular kobra.
Panji Petualang sendiri memiliki peliharaan seekor ular king kobra yang bernama Garaga.
Kali ini Panji Petualang menunjukan rutinitasnya saat memandikan Garaga bersama Ana Cikey.
Hal itu terlihat dari tayangan Youtube Panji Petualang yang dipublikasikan pada Sabtu (28/12/2019).
Kala itu, paranormal kondang Ana Cikey tengah berkunjung ke kediaman Panji Petualang yang kebetulan saat itu adalah jadwal Garaga untuk mandi.
Panji Petualang pun mengajak Ana Cikey untuk ikut memandikan Garaga.
Awalnya, Panji mengajak Ana Cikey menuju knadang Garaga yang disebut sebagai rumah karantina.
Sesampainya di rumah karantina, Panji langsung membuka kandang Garaga.
Biasanya, Garaga akan bereaksi ganas atau menjadi lebih agresif ketika ada orang baru yang datang menemuinya.
Namun kali ini justru berbeda, Garaga malah terlihat anteng saat ditemui oleh Ana Cikey.
"Anak ini (Garaga) sebenarnya kalau ketemu orang, misalkan orangnya itu posisinya dia seneng tuh reaksinya nyantai gini teh," kata Panji sambil memperlihatkan reaksi tenang Garaga, dikutip via Tribun Jakarta.
"Tapi kalau ketemu orang yang dia enggak suka wah galak segalak-galaknya," lanjutnya.
"Oh berarti ini tenang ya," ujar Ana Cikey.
"Tenang sih alhamdulillah ketemu teteh," kata Panji.
Panji kemudian mengatakan reaksi seperti itu biasanya didapati ketika Garaga bertemu wanita.
"Garaga kalau sama cewek enggak tahu ya, kayak gini (tenang)," ujar Panji terkekeh.
Panji kemudian berusaha membawa Garaga ke tempat pemandian yang terdapat di depan rumah karantina.
"Yuk kita langsung bawa ke luar," kata Panji sambil menggendong Garaga.
Panji membawa Garaga ke halaman rumah karantina yang terdapat kran air untuk memandikan Garaga.
Saat air dinyalakan dan Garaga diletakan di bawah, Panji menerangkan bahwa sebentar lagi adalah waktu bagi sang ular untuk ganti kulit.
Untuk itu, sebelum ular king kobra itu berganti kulit, Panji berniat untuk memandikannya.
"Sebelum dia ganti kulit kita bersihin dulu," ujar Panji sambil menyiramkan air sedikit demi sedikit ke tubuh Garaga.
"Ih keren banget," ujar Ana Cikey tampak kagum.
Ana Cikey kemudian mencoba membantu Panji memandikan Garaga.
"Pegang ekor enggak apa-apa?" tanya Ana Cikey.
"Enggak apa-apa, sok aja pelan, yang penting mah jangan disakitin aja," kata Panji.
Ana Cikey pun membantu Panji memandikan Garaga dengan mengelus ekornya perlahan.
"Ya ampun," ujar Ana Cikey.
Melihat reaksi tenang Gagara sedari tadi, Panji Petualang pun menyebut bahwa ularnya memang genit ketika berhadapan dengan wanita.
"Ini emang genit banget sumpah. Kalau lihat cewek enggak ada reaksi marah, enggak ada reaksi apa," lanjutnya.
"Ganteng mandi dulu ya biar tambah ganteng ya," ujar Ana Cikey kembali mengelus-elus bagian tubuh Garaga.
Ana Cikey pun mengungkapkan bahwa Garaga adalah ular yang menggemaskan.
"Ini bener besar, ganteng, subhanallah, gemes," ujar Ana Cikey.
Tak lama Ana Cikey mengungkapkan kegemasannya, Garaga mulai kembali aktif. Kepalanya mulai mengarah ke Ana Cikey.
SAat posisinya dibetulkan oleh Panji, Garaga seolah-olah membuat gerakan seperti hendak mematuk.
"Mulai ngajak main teh," kata Panji.
"Oh ini ngajak main yah," kata Ana Cikey.
Beberapa kali Garaga sempat membuat gerakan seperti hendak menyerang. kepalanya berdiri tegap dengan mulutnya yang dibuka cukup lebar.
"Mainnya Garaga enggak asik buat kita," terang panji Petualang.
Namun pada akhirnya Panji Petualang kembali bisa menguasai Garaga.
Panji pun menakhiri prosesi memandikan Garaga dengan mengelap seluruh bagian tubuh king kobra itu menggunakan handuk kecil.
Berbicara mengenai ular kobra, belakangan ini muncul fenomena ular kobra yang masuk ke pemukiman warga.
Hal itu tentu meresahkan masyarakat hingga penasaran apa yang jadi penyebabnya.
Melihat hal itu, Panji Petualang sempat melontarkan penyebab para ular kobra muncul di pemukinan warga.
Panji menyebutkan, faktor utamanya yakni akibat kerusakan habitat ular itu sendiri.
"Faktornya adalah kerusakan habitat," ujar Panji saat menjadi bintang tamu di program acara Call Me Mel (16/12/2019).
Pria yang kerap disebut pawang ular itu menjelaskan, kerusakan habitat membuat ular kehilangan tempat tinggalnya.
"Kerusakan habitat membuat mereka tidak bisa lagi menemukan habitat aslinya," terang Panji.
Ia juga menjelaskan, ular kobra sesungguhnya habitat ular kobra memang berdekatan dengan manusia.
"Sebetulnya kobra itu habitatnya memang berdekatan dengan manusia," kata Panji.
"Sedari dulu memang sering ditemukan di persawahan. Tapi kan seriring berjalannya waktu, sawah itu dijadikan rumah, tempat industri, jalanan, dan hal itu membuat mereka (ular) tersingkir," terang Panji.
Hal tersebut kemudian menjadikan ular kehilangan tempat tinggalnya yang pada akhirnya terjadilah fenomena seperti sekarang.
"Akhirnya mereka tidak punya habitat, dan konfliklah terjadi di situ," ujar Panji.
Panji Petualang kemudian menjelaskan, sebetulnya bulan Desember ini adalah bulan untuk para telur-telur ular menetas. Sementara, kata Panji, ular-ular itu bertelur pada bulan Juli lalu.
Maka dari itu sekarang kebanyakan ular yang menyerang pemukiman warga masih berukuran kecil yang diduga adalah ular yang baru saja menetas dari telurnya.
"Bulan menetas, kalau bertelurnya ular itu di bulan Juli," kata Panji. (*)