GridPop.ID - Lagi dan lagi, Jakarta seakan-akan tak lepas dari bencana banjir mesti tahun terus berganti.
Setiap tahunnya, banjir selalu 'menyapa' Jakarta baik meski pemerintahannya telah berbeda.
Kali ini, masanya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih terjadi banjir, tak sedikit warganya yang mengeluh.
Beredar foto-foto Anies yang tengah mengatasi banjir di Jakarta tiga hari belakangan ini, sejak (1/1/2020).
salah satu foto yang tersebar di media sosial ialah swafoto Anies Baswedan bersama Wali Kota Bogor.
Foto tersebut diunggah oleh politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli lewat akun Twitternya, Kamis (2/1).
Dalam unggahan tersebut, Romli menjelaskan bagaimana sikap Anies dalam mengatasi banjir di Jakarta.
"Cengar cengir selfie di tengah warga Jakarta yang kebanjiran," tulisnya.
Hingga Jumat (3/1) ini, unggahan Romli itu telah diunggah ulang (retweet) sebanyak 757 kali dan disukai oleh lebih dari 2.300 pengguna lain.
Namun, benarkan kedua pemimpin daerah tersebut melakukan swafoto ketika banjir terjadi di kawasan Jabodatabek?
Dikutip dari Antara News, foto yang diunggah oleh Romli itu bukan merupakan foto terbaru yang diambil pada Rabu (1/1) ataupun Kamis (2/1).
Foto itu merupakan foto pada 2018 saat Gubernur DKI Jakarta diajak oleh Wali Kota Bogor Bima Arya ke Bendungan Katulampa.
Bima mengajak Anies ke Bendungan Katulampa untuk membicarakan tentang upaya-upaya yang dilakukan dalam penangganan banjir Jakarta.
Bimar Arya mengatakan Bendungan Katulampa merupakan sistem peringatan dini yang memberikan informasi tentang ketinggian air di Sungai Ciliwung yang berdampak bagi warga Jakarta.
Terkait penanganan banjir besar di Jakarta yang melanda di hari pertama 2020, Rabu (1/1/2020), era Anies Baswedan juga ada caranya sendiri.
Dikutip dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo menyoroti mandeknya upaya normalisasi sungai sejak 2017 karena terhentinya pembebasan lahan di bantaran kali.
Normalisasi merupakan metode penyediaan alur sungai dengan kapasitas mencukupi untuk menyalurkan air, terutama saat curah hujan tinggi.
Salah satunya, dengan melakukan pengerukan untuk memperlebar dan memperdalam sungai.
Selain itu, pemasangan batu kali (dinding turap) untuk pengerasan dinding sungai, pembangunan sodetan, hingga pembangunan tanggul.
Sejak 2014, pemerintah pusat membantu Pemprov DKI dalam upaya normalisasi ini.
Saat mulai menjabat, Anies menggagas program naturalisasi.
Namun, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tak mengetahui jelas program naturalisasi yang digagas Anies.
Dua kali undangan pertemuan tak pernah dihadiri mantan Mendikbud itu. Kementerian PUPR berharap ada sinergi, jika memang program itu dijalankan.
Dari pemberitaan media, Kementerian PUPR memahami naturalisasi yang dimaksud Anies yaitu memasukkan air hujan yang turun dari langit ke dalam tanah, tak membuangnya ke laut.
Menurut Anies, program naturalisasi sudah dijalankan Pemprov DKI Jakarta. Ia menjanjikan hasilnya akan terlihat pada akhir 2019. (*)