Find Us On Social Media :

Bak Bumi dan Langit, Prabowo 'Cool Saja' Soal Kapal Tiongkok yang Terobos Perairan Natuna, Susi Pudjiastuti Geram hingga Sampaikan Pesan Menohok

By Maria Andriana Oky, Sabtu, 4 Januari 2020 | 21:00 WIB

Kolase foto Prabowo Subianto/Susi Pudjiastuti

GridPop.ID - Situasi terkait kasus pencurian di perairan rupanya cukup memanas.

Kasus ini mendapat perhatian serius dari beberapa elite politik tanah air.

Seperti yang diketahui, prajurit TNI menangkap 3 kapal asing asal China yang melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna di Kepulauan Riau.

Merujuk artikel terbitan Kompas.com, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menyebutkan penangkapan tersebut tak akan menghamabt investasi dengan China.

Baca Juga: Gerah China Klaim Kawasan Perairan Natuna, Susi Pudjiastuti Singgung Soal Tenggelamkan Kapal China hingga Jadi Trending Topic di Twitter

"Kita cool saja, kita santai," ucap Prabowo seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Namun, persoalan adanya tiga kapal asing asal China tersebut, pihaknya masih membahas untuk mencari suatu solusi dengan kementerian lain.

Termasuk berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ya saya rasa harus kita selesaikan dengan baik. Bagaimana pun China adalah negara sahabat," ucapnya.

Baca Juga: Geger Susi Pudjiastuti Disebut Akan Jadi Bos BUMN, Erick Thohir Sampaikan Hal yang Tak Disangka-sangka: Bukan Tidak Jadi!

Sebagai informasi, Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan kembali berhasil mengamankan tiga kapal ikan asing (KIA) asal China perairan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Kapal ilegal fishing itu antara lain, KP Orca 03, KP Hiu Macan 01,dan KP Hiu 11.

Saat ini, ketiga kapal tersebut sudah dibawa ke pangkalan PSDKP Pontianak, Kalimantan Barat yang merupakan lokasi terdekat dari Pulau Laut dari pada PSDKP pangkalan Batam, Kepri.

Di sisi lain, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan memberi reaksi yang cukup kontras dengan Prabowo.

Susi Pudjiastuti mengungkapkan, meskipun Indonesia bersahabat dengan Tiongkok, pemerintah tak boleh melindungi para pencuri ikan.

Baca Juga: Dulu Susi Pudjiastuti Mampu Amankan Uang Negara Rp 9,3 Triliun Karena Tenggelamkan Kapal Ilegal, Kini Edhy Prabowo Justru Ambil Langkah Lain: Kalau Pelanggar Sudah Ditangkap Kenapa Harus Ditenggelamkan?

Melansir dari Tribunnews.com, Susi ingin pemerintah menegakkan hukum yang berlaku, sebagai solusi menindak pelaku pencurian ikan di Perairan Natuna.

Lewat akun Twitternya, Susi menuliskan pesan bahwa persahabatan antar negara tak boleh melindungi pencurian ikan.

"Persahabatan antar negara Tidak boleh melindungi pelaku Pencurian Ikan & Penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing."

"Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF."

"Karena IUUF adalah crime/ kejahatan lintas negara," tulisnya dalam akun Twitter @susipudjiastuti, Sabtu (4/1/2020).

Baca Juga: Namanya Terseret Kasus Video Asusila, Penyanyi Cantik Ini Diprediksi Ahli Tarot akan 'Memorak-porandakan' Masyarakat di Tahun 2020 dengan Kasus Lain

Susi Pudjiastuti kembali menuliskan cuitannya, ia menegaskan, penegakan hukum kepada para pencuri ikan ini berbeda dengan persahabatan antar negara maupun investasi

Perlakukan Pencuri Ikan dengan penegakan hukum atas apa yg merrka lakukan. Dan ini berbeda dengan menjaga Persahabatan atau iklim investasi," tulis akun @susipudjiastuti, Sabtu (4/1/2020).

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Ngaku Tak Pernah Tidur Saat Rapat, Tabiatnya Dibongkar hingga Dibully Sesama Rekan Menteri: Ini Nggak Bener Ini!

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah melayangkan nota protes setelah kapal China memasuki Perairan Natuna pada pertengahan Desember 2019 dan melakukan aktivitas yang diduga melanggar aturan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

Pencurian ikan di wilayah laut Indonesia sebenarnya sudah berlangsung lama, mengingat sangat kayanya potensi ikan di perairan Tanah Air. (*)