Find Us On Social Media :

Bak Serigala Berbulu Domba, Dulu Menangis Histeris Kini Istri Hakim PN Medan Pasang Wajah Sinis Usai Jadi Tersangka Pembunuh Suaminya, Motif Harta dan Perselingkuhan Jadi Alasannya!

By Sintia Nur Hanifah, Kamis, 9 Januari 2020 | 14:45 WIB

Zuraida Hanum dan Hakim Jamaluddin

Selain soal perselingkuhan, dendam juga ada kabar soal pembagian harta warisan.

Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan hakim Jamaluddin :

Perselingkuhan istri

Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka kasus pembunuhan yang menima hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin.

Ketiga orang tersangka yakni istri korban Zuraida Hanum dan 2 orang pembunuh bayaran yakni Reza Fahlevi dan Jefry Pratama.

Satu dari dua orang pembunuh bayaran diduga selingkuhan Zuraida Hanum yang tak lain istri hakim Jamaluddin.

Baca Juga: Sempat Diancam Balik oleh Teddy, Rizky Febian Bongkar Hubungannya dengan Suami Baru Lina: Berani Chatting Setelah Mama Meninggal

Dua orang pria yang ikut membunuh hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin ternyata sudah berada di dalam rumah sebelum korban tiba di kediamannya di Komplek Perumahan Royal Monaco Blok B No 22, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor.

"Ketiga pelaku sudah ada di rumah sebelum korban pulang dari kantor," ungkap Kapolda Sumut, Irjen Martuani Sormin di Mapolda, Rabu (8/1/2020).

Mereka dimasukkan oleh istri korban, Zuraida Hanum, yang menjadi otak pembunuhan kepada hakim Jamaluddin.

Asmara

Zuraida Hanum yang merupakan otak pembunuhan dijelaskan telah menikah dengan hakim Jamaluddin pada 2011 lalu dan dikaruniai anak perempuan.

Baca Juga: Makam Lina Dibongkar, Sosok Ini Ungkap Fakta Lebam di Tubuh Mantan Istri Sule Hingga Balikkan Badannya: Ada Bekas di Punggung

Kemudian tiba-tiba timbul rasa cemburu lantaran ia merasa diselingkuhi oleh korban dan timbul keinginan membunuh.

Hakim Jamaluddin pun kabarnya punya wanita selingkuhan lain.

Hal inilah yang membuat Zuraida dendam dengan suaminya.

Di lain waktu, Zuraida kemudian bertemu dengan pelaku lain yakni Jefry Pratama saat mengatar anak keduanya di sekolah.

Keduanya punya anak yang sekolah di sekolah yang sama.