Melansir Kompas.com dalam artikel 'Pasangan Bermasalah Justru Sering Pamer Kemesraan di Media Sosial' seorang pakar Seksologi memaparkan penjelasannya.
Seksolog Nikki Goldstein mengatakan, pasangan yang berlebihan berbagi foto bahagia itu mengompensasi rasa tak aman atau retakan dalam hubungan mereka.
Lantas mereka mencari penghiburan dari teman-teman dan pengikut di media sosial.
"Seringkali mereka yang paling sering mengunggah, mencari validasi hubungan mereka dari orang lain di media sosial," kata Goldstein.
Tombol like dan komen bisa jadi alat pembenaran saat dua orang dalam sebuah hubungan sedang berjuang. Tentu saja mengunggah kepura-puraan untuk menutupi masalah bukanlah hal baru.
Hanya saja masalah itu dilihat dan dibagi ke para pengikut dan teman-teman di media sosial.
Orang mengambil foto dan mengunggah langsung di Instagram dengan hashtag tertentu dapat berarti masalah karena mereka cenderung memperhatikan komen dan like daripada kehidupan yang dijalani bersama pasangan saat ini.
"Orang yang fokus pada selfie berdua dengan pasangan dan mendapatkan filter serta hashtag tepat, mereka sebenarnya kehilangan momen.