Find Us On Social Media :

Jadi Makanan Favorit Jutaan Umat, Ikan Lezat dan Gurih Ini Ternyata Mengandung Zat Kimia Berbahaya dan Jadi Penyebab Kanker

By None, Selasa, 28 Januari 2020 | 07:38 WIB

5 Alasan Ikan Mujair Tidak Baik Bagi Kesehatan, Salah Satunya Disebut Bisa Jadi Pemicu Kanker

GridPop.id- Ikan yang satu ini disukai banyak orang Indonesia.

Ya, dia adalah ikan mujair.

Selamabini ikan mujair menjadi salah satu makanan yang disediakan di berbagai rumah makan dan juga dimasak sehari-hari.

Meskipun ikan merupakan salah satu sumber protein yang baik bagi tubuh, ada beberapa efek negatif yang dimiliki ikan mujair.

Baca Juga: Heboh Mbah Mijan Bongkar Pejabat Rela Jadi Pasiennya hingga Harus Lakukan Hal Ini: Ada Minyak dan Bunga Khusus!

Ada beberapa alasan yang membuat ikan mujair sebaiknya tidak dikonsumsi, salah satunya bahkan disebut bisa memicu kanker!

Ya, mungkin di antara kita yang doyan makan ikan mujair ini jadi tak yakin setelah mengetahui 5 fakta mengejutkan berikut ini.

1. Ikan yang DiternakkanMasih banyak peternak yang membudidayakan ikan dan hanya fokus pada keuntungan saja.Hasilnya, tentu kualitas dari ikan-ikan tersebut tak diperhatikan dan hanya mementingkan kuantitas.

Baca Juga: Goresan Luka di Hatinya Tak Akan Pernah Kering, Fairuz A Rafiq Tegas Tak Mau Ambil Jalan Damai Sampai Mati: Saya Sudah Sakit Hati Sebagai Perempuan dan Sebagai IbuKondisi tersebut akan memperparah polusi dan tentunya membuat kualitas ikan itu sendiri berkurang.

Di Indonesia, ikan mujair menjadi salah satu jenis ikan yang populer dan banyak ditemukan sebagai bahan makanan.

Harganya yang relatif murah membuat banyak ibu rumah tangga yang memilih ikan mujair sebagai menu makanan sehari-hari.

Namun tahukah kamu bila ikan mujair yang banyak diternakkan ini ternyata punya dampak buruk bagi kesehatan?

2. Kadar Lemak Buruk Sangat TinggiBila ikan mujair liar makan tumbuhan air dan algae, ikan mujair di peternakan ikan akan makan jagung dan pelet kedelai.

Selain itu, ikan-ikan tersebut juga akan digemukkan.Sayangnya proses penggemukan tersebut membuat ikan memiliki kandungan lemak yang tak baik bagi tubuh kita.

Misalnya, kandungan asam lemak omega-6 yang sangat tinggi.Padahal yang dibutuhkan tubuh kita adalah asam lemak omega-3.Psst, sekadar informasi, kadar omega-6 pada ikan mujair lebih tinggi daripada satu porsi hamburger atau bacon, lo!

3. Mengandung Zat KimiawiIkan-ikan pada peternakan biasanya diberi antibiotik dan sangat mungkin terpapar pestisida yang seharusnya digunakan untuk memberantas hama.

Baca Juga: Heboh Mbah Mijan Bongkar Pejabat Rela Jadi Pasiennya hingga Harus Lakukan Hal Ini: Ada Minyak dan Bunga Khusus!Selain itu, sering ditemukan juga ikan mujair yang mengandung bahan kimia yang sama seperti yang ada pada plastik PVC, yaitu dibutyltin.Sebuah artikel dari Dr. Axe menyebutkan bahwa kandungan ini akan menyebabkan obesitas, alergi, asma, dan gangguan metabolik lainnya apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama.

4. Memakan Kotorannya SendiriDuh, alasan keempat ini memang terdengar menjijikan.

Tapi, tahukah kita bahwa ikan mujair dari peternakan ikan yang sangat padat akan cenderung makan kotorannya sendiri, lo.Bahkan di negara tertentu, ikan mujair juga diberi makanan dari kotoran itik atau babi.Padahal dalam kotoran tersebut mengandung mikroba jahat seperti salmonella yang sangat tinggi dan bisa mengganggu fungsi tubuh kita.

5. Bisa Memicu KankerIkan mujair merupakan produk perikanan yang seringkali tidak mendapat perawatan yang tepat, sehingga memiliki kandungan dioxin yang tinggi.Dioxin adalah racun kimiawi yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.

Baca Juga: Sengaja Tambah Cangkang ke Pangsit Supaya Dapat Perhatian dari Juri, Kontestan MasterChef Ini Justru Bikin Para Chef Naik Pitam, Arnold: Your Dream Finish SekarangSekali dioxin masuk ke tubuh kita, dibutuhkan waktu 7 hingga 11 tahun sebelum benar-benar bersih di tubuh kita.

Maka, alangkah baiknya bila kita memang sedang ingin mengonsumsi ikan mujair atau ikan lainnya, pastikan dulu darimana ikan itu berasal.Jangan sampai mempertaruhkan kesehatan kita atau keluarga tercinta, ya!