"Kalau disudutkan mau apa lagi," kata Teddy.
Malahan Teddy sendiri sampai saat ini belum memutuskan untuk menyewa pengacara.
"Sampai saat ini juga saya belum sewa lawyer, ada beberapa teman nyaranin sudah ada lima, tapi saya belum ambil keputusan untuk sewa lawyer karena emang tinggal nunggu hasilnya dari autopsi, " kata Teddy.
Teddy bercerita sewaktu melihat Lina diautopsi ia merasa ingin pingsan.
Apalagi ketika melihat peralatan autopsi.
"Sempat kecewa mungin ada karena istri pas di hari ulang tahun saya 9 januari harus diautopsi,
saya liat alat autopsi juga ada gergaji saya sempat hampir pingsan juga makanya saya langsung keluar juga," kata Teddy.
Hasil autopsi tersebut akan menunjukkan Lina meninggal secara wajar karena sakit atau secara tak wajar.
Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga jika ada sesuatu yang tak wajar dari kematian Lina, maka pihak kepolisian akan mencari dan mengungkap pelakunya.
"Kalau ditemukan ketidakwajaran tugas penyidik untuk mengungkap pelakunya. Kan, tugasnya penyidik dalam proses penyelidikan itu untuk membuat terang suatu tindak pidana," ujar Kombes Saptono.
Hanya Ingin Kejelasan
Sebelumnya, Rizky Febian sempat menegaskan bahwa pelaporan kepada polisi tak bermaksud untuk menyudutkan pihak mana pun.
"Saya melaporkan untuk autopsi dan juga kronologis, tidak menyudutkan siapa pun, tidak menyebutkan nama siapa juga, saya tidak menuduh siapa," katanya.
Terkait hal ini, sang ayah, Sule pun turut berkomentar. Ia menyebut, Rizky adalah putra dari Lina sehingga berhak untuk mengetahui kejelasan dari meninggalnya Lina.
"Pengen tahu lah, ini anaknya, enggak tahu kan enggak ada surat kematiannya gimana, terus mamanya meninggal karena penyakit apa, pengen tahu," kata Sule.
Menurutnya, hasil dari laporan putranya itu bisa mengetahui penyebab sebenarnya Lina meninggal.