Find Us On Social Media :

Pernah Telan Pil Pahit Gendong Jasad Anaknya karena Tak Mampu Sewa Ambulans, Bupati Pelawan: Jangan Liat Pasien Kaya Atau Miskin, yang Penting Layani Dulu!

By None, Jumat, 24 Januari 2020 | 16:00 WIB

Bupati Pelalawan HM Harris.

GridPop.ID - Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidup, terlepas dari apapun pekerjaan orang tersebut.

Sama halnya dengan HM Harris, Bupati Pelelawan, Provinsi Riau yang juga pernah mengalami masa sulit dalam hidupnya.

Dalam sambutan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Raker Kesda) di aula kantor Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Kamis (23/1/2020), HM Harri menceritakan kisah pilu yang dialaminya beberapa tahun silam.

Ia berkisah, saat kondisi ekonomi keluarganya sedang susah, ia pernah menggendong jenazah anaknya dari rumah sakit ke rumah.

Baca Juga: Jalin Asmara Terlarang dengan Om Kandung hingga Hamil, Perempuan Ini Tega Buang Bayi Hasil Hubungan Gelapnya

Hal itu dilakukan HM Harris karena ketika itu tak punya biaya menyewa ambulans.

Saat sambutan tersebut, HM Harris mendadak berhenti bicara.

Sekitar lima detik Bupati Harris tak bersuara dari atas podium di depan seratusan peserta Raker Kesda yang ikut terdiam melihat orang nomor satu di Pelalawan itu berurai air mata.

Lantas Harris mengambil tissu yang ada di sampingnya dan mencoba mengusap air matanya yang terus jatuh.

Baca Juga: Tagih Uang Mendiang Istrinya, Teddy Sampai Ancam Karyawan yang Punya Utang ke Lina: Jangan Harap Gak Bayar Karena Almarhumah Gak Ada

Tanpa disadari peserta rapat yang kebanyakan kaum perempuan ikut menangis, seakan terbius akan cerita Bupati Harris.

"Siapapun yang sakit tolong diobati segera, tanpa memandang latar belakang pasien. Ini perlu saya tegaskan," ungkap Harris dengan suara serak sehabis menangis, setelah berhasil mengontrol emosinya.

Ia meminta seluruh petugas kesehatan untuk bekerja dengan ikhlas dan tulus melayani warga yang sakit.

Para peserta merupakan para medis yang datang dari 14 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci, Poskesdes, dan faslitas kesehatan lainya.

Baca Juga: Ditodong Andre Taulany Perihal Keinginan Menikah Lagi, Sule Beri Jawaban yang Mengejutkan, Tak Ingin Menikah?

Dalam Raker Kesda ia menegaskan komitmen daerah untuk mengedepankan pelayanan kesehatan secara gratis harus didukung penuh oleh petugas dan Diskes sebagai instansi yang berwenang.

"Jangan pernah melihat pasien dari suku, agama, rasnya dan golongannya."

"Mau dia kaya, miskin, pendatang atau tempatan. Yang pasti layani dulu, nanti yang lain bisa diurus kemudian," tegas Harris lagi.

Air mata Bupati Pelalawan dua periode ini bercucuran setelah ia menceritakan nasib anaknya yang meninggal dunia karena tidak ada biaya untuk berobat.

Setelah memberikan mukadimah dan motivasi dari atas podium, Harris mulai membeberkan masa kelam yang dialami keluarganya dulu.

Baca Juga: Kaget Dibentak Hotman Paris yang Kasihan dengan Doddy Sudrajat, Vanessa Angel Balik Nyolot dan Lontarkan Balasan Tak Kalah Pedas

Ketika dirinya gagal menjalankan bisnis hingga tumpur di Pulau Jawa, akhirnya ia pulang ke Pekanbaru.

Jangankan harta benda, uang untuk makan setiap haripun pas-pasan.

Ketika itu anaknya nomor dua, tepat di antara Budi Artiful dan Adi Sukemi, jatuh sakit dan semakin parah.

Ia bersama istrinya, Hj Ratna Mainar, membawa anaknya berobat ke rumah sakit.

Namun lantaran tidak sanggup untuk membiayai meski sudah menjual barang-barang yang tersisa, akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Beda Sikap Teddy pada Rizky Febian dan Putri Delina, Suami Mendiang Lina Justru Ijinkan Putri Semata Wayang Sule untuk Rawat Bayinya, Ternyata ini Alasan Tak Terduganya!

Untuk membayar biaya mobil pengangkut jenazah juga Harris tak punya duit lagi dan terpaksa ia membawa pulang mayat anaknya dengan cara digendong.

Harris meminta agar semua petugas kesehatan bekerja dengan ikhlas dan tulus melayani warga yang sakit.

Selain itu, dia menegaskan komitmen daerah yang mengedepankan pelayanan kesehatan gratis.

"Jangan pernah melihat pasien dari suku, agama, rasnya, dan golongannya. Mau dia kaya, miskin, pendatang, atau tempatan. Yang pasti layani dulu, nanti yang lain bisa diurus kemudian," tegas Harris lagi.

Baca Juga: Sule Segera Lepas Status Duda, Rizky Febian Buat Pernyataan Mengejutkan Soal Pernikahan sang Ayah, Ternyata...

Dia juga mengatakan, anggaran untuk kesehatan dari APBD sudah besar sehingga tak ada alasan warga yang sakit tak diobati.

Masa kelam itu tidak terlupakan bagi Harris maupun keluarganya hingga saat ini.

"Anggaran kesehatan saat ini sudah besar dialokasikan dari APBD, jadi tak ada alasan bagi warga yang sakit untuk tidak diobati," tegasnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, Asril M.Kes, dalam sambutannya menyebutkan seluruh petugas medis yang bekerja di fasilitas kesehatan pemerintah harus mengabdi sesuai dengan profesi masing-masing.

Baca Juga: Tak Hanya Rizky Febian, Sule Ikut Jadi Sasaran Orang Jahat yang Ingin Mencelakakannya, Mbak You Bocorkan Sosok sang Pelaku yang Bikin Shock!

Beberapa penyakit yang menjadi sorotan di Pelalawan seperti gizi buruk, stunting, dan penyakit lain yang mendominasi.

"Ada beberapa program yang harus kita jalankan dalam peningkatan kualitas pelayanan dalam tahun 2020. Ini yang akan diursaikan dalam Raker Kesda ini," tandas Asril.

Ia menjelaskan, Diskes harus bisa memeprtahankan beberapa prestasi yang diraih selama tahun 2019 lalu.

Seperti akreditasi seluruh puskesmas yang dicapai hingga ada yang berstatus bintang empat.

Baca Juga: Tak Hanya Rizky Febian, Sule Ikut Jadi Sasaran Orang Jahat yang Ingin Mencelakakannya, Mbak You Bocorkan Sosok sang Pelaku yang Bikin Shock!

Termasuk penghargaan-penghargaan yang diterima tahun lalu.

Kedepan seluruh tenaga kesehatan harus mampu memberikan pelayanan yang prima dan bisa bersinergi lebih baik lagi. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunBali.com dengan judul 'Cerita Bupati Pelawan Gendong Jasad Anaknya Pulang karena Tak Mampu Sewa Ambulans'