Find Us On Social Media :

Abaikan Peringatan Dokter, Lina Ngotot Lakukan Hal Ini Saat Lahirkan Bayi Bintang Hingga Sebabkan Sederet Penyakit Bersarang di Tubuhnya, Ada Apa?

By None, Sabtu, 1 Februari 2020 | 09:00 WIB

Momen kelahiran bayi bintang disebut-sebut jadi awal mula penyakit mendiang Lina

Polisi kemudian menindaklanjuti laporan Rizky Febian pada Rabu (8/1/2020) dengan melakukan olah TKP di rumah Lina Jalan Neptunus Tengah.

Pada 9 Januari 2020, makam Lina dibongkar dan jenazahnya diotopsi. Usai otopsi, jenazah Lina dipindahkan dan dimakamkan di Ujungberung. 

 

Polisi akhirnya telah mengumumkan hasil autopsi mendiang Lina Jubaedah, Jumat (31/1/2020) siang.

Berdasarkan hasil autopsi Lina dan pemeriksaan sejumlah saksi, didapatkan fakta dan penjelasan lengkap sebagai berikut.

Baca Juga: Heboh Sule dan Rizky Febian Bertemu Tedy Pardiyana Setelah Hasil Otopsi Lina Jubaedah Diumumkan, Begini Komentarnya yang Tak Diduga

Lina Jubaedah diketahui meninggal karena penyakit yang dideritanya. Hal tersebut terungkap dari hasil otopsi dan Laboratorium Forensik (Labfor).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga menjelaskan otopsi dilakukan dokter forensik dari Rumah Sakit Sartika Asih dan Hasan Sadikin Bandung pada tanggal 9 Januari 2020 di pemakaman umum Sekelimus.

Dari hasil visum didapat keterangan bahwa kondisi jenazah dalam keadaan sudah membusuk dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

"Pada pemeriksaan organ dalam, ditemukan adanya gambaran penyakit darah tinggi yang kronis, hipertensi, batu pada saluran empedu, dan tukak lambung yang luas," kata Erlangga saat konferensi pers di Mapolrestabes Bandung, Jumat (31/1/2020).

Baca Juga: Sama-sama Tak Hadir, Begini Reaksi Mengherankan dari Sule Setelah Hasil Otopsi Jenazah Lina Jubaedah Diumumkan hingga Alasan Rizky Febian Tak Muncul, Ada Apa?

Berdasarkan hasil pemeriksaan patologi, kata Erlangga, ditemukan adanya tukak lambung dan pada ginjal ditemukan adanya gambaran penyakit hipertensi kronis.

"Kemudian perbendungan pembuluh darah paru tidak ditemukan adanya penyakit hati yang kronis. Kemudian pembesaran sebagian otot jantung tidak ditemukan adanya tanda serangan jantung," jelas Erlangga.

Dokter forensik pun tak menemukan penyumbatan pembuluh darah jantung dan gambaran serangan jantung yang akut.

Sementara pada pemeriksaan toksikologi yang dilakukan oleh labfor, dokter tak menemukan adanya zat beracun dari sampel dari korban.